Rabu, 12 Desember 2012

Metode Barrier




Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis                
Jenis spermisida terbagi menjadi:
1.      Aerosol (busa).
2.      Tablet vaginasuppositoria atau dissolvable film.
3.      Krim.
Cara
Cara kerja dari 
spermisida adalah sebagai berikut:
1.      Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2.      Memperlambat motilitas sperma.
3.      Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
1.      Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metodekontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
2.      Tablet vaginasuppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
3.      Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
1.      Efektif seketika (busa dan krim).
2.      Tidak mengganggu produksi ASI.
3.      Sebagai pendukung metode lain.
4.      Tidak mengganggu kesehatan klien.
5.      Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6.      Mudah digunakan.
7.      Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8.      Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
Ø  Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.

Keterbatasan
1.      Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
2.      Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
3.      Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
4.      Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
5.      Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukanhubungan seksual.
6.      Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
7.      Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.

Penilaian Klien
Meskipun tidak memerlukan 
pemeriksaan khusus, namun perlu diperhatikan kondisi pengguna alat kontrasepsi spermisida. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

Sesuai untuk klien yang:
Tidak sesuai untuk klien yang:
Tidak suka atau tidak boleh menggunakankontrasepsi hormonal (seperti perokok, wanitadi atas 35 tahun)
Mempunyai resiko tinggi apabila hamil (berdasar umur, paritas, masalah kesehatan)
Lebih suka memasang sendiri alat kontrasepsinya
Terinfeksi saluran uretra
Menyusui dan memerlukan kontrasepsipendukung
Memerlukan metode kontrasepsi efektif
Tidak ingin hamil dan terlindung dari penyakit menular seksual, tetapi pasangannya tidak mau menggunakan kondom
Tidak mau repot untuk mengikuti petunjuk pemakaian kontrasepsi dan siap pakai sewaktu akan melakukan hubungan seksual
Memerlukan metode sederhana sambil menunggu metode lain
Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat reproduksinya (vulva dan vagina)
Jarang melakukan hubungan seksual
Mempunyai riwayat sindrom syok karenakeracunan

Penanganan EfekSamping
Pemakaian 
alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
           Efek Samping Atau Masalah          
Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman
Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
Gangguan rasa panas di vagina
Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila tidak adaperubahan, sarankan menggunakan spermisidajenis lain atau bantu memilih metodekontrasepsi lain.
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik
Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metodekontrasepsi lain.

PENANGANAN EFEK SAMPING ALAT KONTRASEPSI

PENANGANAN EFEK SAMPING
ALAT KONTRASEPSI


PEMBAHASAN
METODE BARIER

1. KONDOM
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks(karet), plastik(vinil), atau bahan alami(produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan sex.
a. Cara kerja :
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan.
b. Efek samping :
1. Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan),
2. Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan.
3. Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
4. Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

c. Penanganan efek samping :
1. Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida digabung kondom.
2. Jika dicurigai ada kebocoran, pertimbangkan pemberian Morning After Pill.
3. Reaksi alergi,meskipun jarang,dapat sangat mengganggu dan bisa berbahaya.jika keluhan menetap sesudah berhubungan dan tidak ada gejala IMS,berikan kondom alami(produk hewani:lamb skin atau gut)atau bantu klien memilih metode lain.
4. Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolelir biarpun dengan kondom yang lebih tipis, anjurkan pemakaian metode lain.
2 DIAFRAGMA
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
a. Cara kerja :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat spermisida.
b. Efek samping :
1. Infeksi saluran uretra
2. Dugaan adanya reaksi alergi diafragma atau dugaan adanya reaksi alergi spermisida
3. Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
4. Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam.

c. Penanganan efek samping :

1. Pengobatan dengan antibiotik yang sesuai,apabila diafragma menjadi pilihan utama dalam ber-KB.Sarankan untuk segera mengosongkan kandung kemih setelah melakukan hubungan seksual atau sarankan memakai metode lain.
2. Walaupun jarang terjadi, terasa kurang nyaman dan mungkin berbahaya. Jika ada gejala iritasi vagina, khususnya pasca sanggama, dan tidak mengidap IMS, berikan spermisida yang lain atau bantu untuk memilih metode lain.
3. Pastikan ketepatan letak diafragma apabila alat terlalu besar. Cobalah dengan ukuran yang lebih kecil. Tindaklanjuti untuk meyakinkan masalah telah ditangani.
4. Periksa adanya IMS atau benda asing dalam vagina (tampon dll.),jika tidak ada,sarankan klien untuk melepas diafragma setelah melakukan hubungan seksual,tapi tidak kurang dari 6 jam setelah aktivitas terakhir. setelah diangkat (difragma harus dicuci dengan hati-hati menggunakan sabun cair dan air,jangan menggunakan bedak atau talk jika akan disimpan).jika mengidap IMS, lakukan pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan infeksi.

3 SPERMISIDA
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam beberapa bentuk yaitu sebagai berikut :
• Aerosol (busa)
• Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvable film.
• Krim

a. Cara kerja :
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.

b. Efek samping dan masalah :
1. Iritasi vagina
2. Iritasi penis dan tidak nyaman
3. Gangguan rasa panas di vagina
4. Kegagalan tablet tidak larut

c. Penanganan efek samping :
1. Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
2. Periksa IMS, jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
3. Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Jika tidak ada perubahan, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
4. Pilih spermisida lain dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.