Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
3.
Krim.
Pilihan
Aerosol dianjurkan
bila spermisida digunakan
sebagai pilihan pertama atau metodekontrasepsi lain
tidak sesuai dengan kondisi klien.
2.
Tablet vagina, suppositoria dan
film sangat mudah dibawa
dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan
(insersi)
sebelum hubungan seksual.
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
1. Efektif
seketika (busa dan krim).
3. Sebagai
pendukung metode lain.
5. Tidak
mempunyai pengaruh sistemik.
Ø
Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan
1.
Efektifitas kurang
(bila wanita selalu
menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan
akan hamil setiap
tahun dan bila wanita tidak
selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100
perempuan akan hamil setiap
tahun).
3.
Keefektifan tergantung pada
kepatuhan cara penggunaannya.
5.
Pengguna harus menunggu
10-15 menit setelah spermisida dimasukkan
sebelum melakukanhubungan seksual.
6.
Hanya efektif selama 1-2
jam dalam satu kali pemakaian.
Penilaian Klien
Meskipun tidak memerlukan pemeriksaan khusus, namun perlu diperhatikan kondisi pengguna alat kontrasepsi spermisida. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Meskipun tidak memerlukan pemeriksaan khusus, namun perlu diperhatikan kondisi pengguna alat kontrasepsi spermisida. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Tidak
suka atau tidak boleh menggunakankontrasepsi hormonal (seperti
perokok, wanitadi atas 35 tahun)
|
|
Lebih
suka memasang sendiri alat kontrasepsinya
|
Terinfeksi
saluran uretra
|
Tidak ingin hamil dan terlindung dari penyakit menular seksual, tetapi pasangannya tidak mau menggunakan kondom
|
Tidak mau repot untuk mengikuti
petunjuk pemakaian kontrasepsi dan siap pakai sewaktu akan melakukan hubungan seksual
|
Jarang melakukan hubungan seksual
|
Penanganan EfekSamping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Efek Samping Atau Masalah
|
|
Periksa adanya vaginitis dan penyakit
menular seksual. Bila penyebabnya spermisida,
sarankan memakai spermisida dengan
bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
|
|
Periksa reaksi alergi atau
terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal.
Bila tidak adaperubahan,
sarankan menggunakan spermisidajenis lain
atau bantu memilih metodekontrasepsi lain.
|
|
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik
|
Pilih spermisida lain
dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metodekontrasepsi lain.
|
PENANGANAN
EFEK SAMPING
ALAT KONTRASEPSI
PEMBAHASAN
METODE BARIER
ALAT KONTRASEPSI
PEMBAHASAN
METODE BARIER
1. KONDOM
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks(karet), plastik(vinil), atau bahan alami(produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan sex.
a. Cara kerja :
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan.
b. Efek samping :
1. Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan),
2. Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan.
3. Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
4. Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
c. Penanganan efek samping :
1. Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida digabung kondom.
2. Jika dicurigai ada kebocoran, pertimbangkan pemberian Morning After Pill.
3. Reaksi alergi,meskipun jarang,dapat sangat mengganggu dan bisa berbahaya.jika keluhan menetap sesudah berhubungan dan tidak ada gejala IMS,berikan kondom alami(produk hewani:lamb skin atau gut)atau bantu klien memilih metode lain.
4. Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolelir biarpun dengan kondom yang lebih tipis, anjurkan pemakaian metode lain.
2 DIAFRAGMA
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
a. Cara kerja :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat spermisida.
b. Efek samping :
1. Infeksi saluran uretra
2. Dugaan adanya reaksi alergi diafragma atau dugaan adanya reaksi alergi spermisida
3. Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
4. Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam.
c. Penanganan efek samping :
1. Pengobatan dengan antibiotik yang sesuai,apabila diafragma menjadi pilihan utama dalam ber-KB.Sarankan untuk segera mengosongkan kandung kemih setelah melakukan hubungan seksual atau sarankan memakai metode lain.
2. Walaupun jarang terjadi, terasa kurang nyaman dan mungkin berbahaya. Jika ada gejala iritasi vagina, khususnya pasca sanggama, dan tidak mengidap IMS, berikan spermisida yang lain atau bantu untuk memilih metode lain.
3. Pastikan ketepatan letak diafragma apabila alat terlalu besar. Cobalah dengan ukuran yang lebih kecil. Tindaklanjuti untuk meyakinkan masalah telah ditangani.
4. Periksa adanya IMS atau benda asing dalam vagina (tampon dll.),jika tidak ada,sarankan klien untuk melepas diafragma setelah melakukan hubungan seksual,tapi tidak kurang dari 6 jam setelah aktivitas terakhir. setelah diangkat (difragma harus dicuci dengan hati-hati menggunakan sabun cair dan air,jangan menggunakan bedak atau talk jika akan disimpan).jika mengidap IMS, lakukan pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan infeksi.
3 SPERMISIDA
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam beberapa bentuk yaitu sebagai berikut :
• Aerosol (busa)
• Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvable film.
• Krim
a. Cara kerja :
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
b.
Efek samping dan masalah :
1. Iritasi vagina
2. Iritasi penis dan tidak nyaman
3. Gangguan rasa panas di vagina
4. Kegagalan tablet tidak larut
c. Penanganan efek samping :
1. Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
2. Periksa IMS, jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
3. Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Jika tidak ada perubahan, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
4. Pilih spermisida lain dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
1. Iritasi vagina
2. Iritasi penis dan tidak nyaman
3. Gangguan rasa panas di vagina
4. Kegagalan tablet tidak larut
c. Penanganan efek samping :
1. Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
2. Periksa IMS, jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
3. Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Jika tidak ada perubahan, alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
4. Pilih spermisida lain dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.