BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian
a.
BBLR adalah bayi yang
lahir sebelum waktunya,biasanya kurang dari 37 minggu dengan berat badan bayi
premature antara 1000-2500 gram (Supardan, 2001:26)
b. Bayi
BBLR adalah bayi yang dilahirkan pada minggu ke-37 usia kehamilan (Glover,2005:17)
c. BBLR
adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram serta umur hamil kurang
dari 37 minggu (Manuaba, 2008:326)
Berdasarkan atas timbulnya bermacam-macam
problematika pada derajat prematuritas maka Usher (1975) menggolongkan bayi
tersebut dalam 3 kelompok :
a. Bayi yang
sangat premature (extremely prematuyre) : 24-30 minggu bayi dengan masa gestasi
24-27 minggu masih sangat sukar hidup terutama dinegara yang belum atau sedang
berkembang
b. Bayi pada
derajat premature sedang (moderately premature) : 31-36 minggu
c. Borderline
premature :masa gestasi 37-38 minggu. Bayi ini mempunyai sifat premature dan
matur
1.2 Etiologi
1. Faktor ibu
·
Gizi saat hamil yang
kurang
·
Umur kurang dari 20
tahun atau diatas 35 tahun
·
Jarak hamil dan
bersalin terlalu dekat
·
Penyakit menahun ibu:
hipertensi, jantung,gangguan pembuluh darah (perokok)
·
Faktropekerja yang
terlalu berat
2. Faktor kehamilan
·
Hamil dengan hidromnion
·
Hamil ganda
·
Perdarahan antepartum
·
Komplikasi hamil:
pro-eklampsia/ eklampsia, ketuban pecah dini
3. Faktor janin
·
Cacat bawaan
·
Infeksi dalam rahim
4. Keadaan sosial ekonomi
rendah
5. Kebiasaan :pekerjaan
yang melelahkan, merokok
6. Faktor yang masih belum
diketahui
1.3 Problematik BBLR
Alat tubuh bayi premature belum
berfungsi seperti bayi matur,oleh sebab itu, ia mengalami lebih banyak
kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. Makin pendek masa kehamilannya
makin kurang pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, dengan akibat makin mudahnya
terjadi komplikasi dan makin tinggi angka kematiannya. Dalam hubungan ini
sebagian besar kematian perinatal terjadi pada bayi premature.
Berdasarkan dengan kurang sempurnannya alat-alat
dalam tubuhnya baik anatomic maupun fisiologik maka mudah timbul beberapa
kelainan diantaranya :
1. Suhu tubuh
·
Pusat mengatur nafas
badan masih belum sempurna
·
Luas badan bayi relatif
besar sehingga penguapannya bertambah
·
Otot bayi masih lemah
·
Lemah kulit dan lemah
coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan
·
Kemampuan metabolisme
panas masih rendah, sehingga bayi dengan berat badan lahir perlu diperhatikan
agar tidak terjadi atau banyak kehilangan panas badan dan dapat di pertahankan
sekitar 38oC sampai 37oC
2. Gangguan pernafasan
·
Di sebabkan oleh
kurangnya surfaktan (rasio lesitin /sfingo myelin kurang dari 2)
·
Pertumbuhan dan
pengembangan paru yang belum sempurna
·
Otot pernafasan yang
masih lemah dan tulang iga yang muka melengkung
·
Penyakit gangguan
pernafasan yang serin diderita bayi premature adalah penyakit membrane hialin
dan aspirasi pheumonia
3. Gangguan alat pencernaan dan
problema nutrisi
·
Distensi abdomen akibat
dari motalitas usus berkurang
·
Volume lambung
berkurang sehingga waktu pengosongan lambung bertambah
·
Daya untuk mencernakan
dan mengabserbi lemak,laktosa, vitamin yang larut dalam lemak dan beberapa
mineral tertentu berkurang
4. Hepar yang belum matang (immature)
Mudah menimbulkan gangguan
pemecahan bilirubin,sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai
kern ikterus
5. Ginjal masih belum matang (immature)
Kemampuan mengatur pembuangan sisa
metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi oedema
6. Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah
yang rapuh (fragile), kekurangan faktor pembukuan seperti protrombin,faktor
vitamin, dan faktor Christmas
7. Gangguan monologik
Daya tahan tubuh terhadap infeksi
berkurang karena rendahnya kadar 19E gamma glubolin. Bayi premature relatif
belum sanggup membentuk antibody dan daya fagositosis serta reaksi terhadap
peradangan masih belum baik
8. Perdarahan intraventrikuler
Lebih dari 50% bayi premature
menderita perdarahan intraventrikuler. Hal ini disebabkan oleh karena bayi
premature sering menderita apnea, asfiksia berat dan sindroma gangguan
pernafasan
9. Pemberian O2 belum mampu diatur
sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis
1.4 Penatalaksanaan
Yang perlu diperhatikan adalah
pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan dan siap sedia dengan tabungan
O2. Pada bayi premature makin pendek masa kehamilan, makin sulit dan banyak
persoalan yang akan dihadapi dan makin tinggi angka kematian disebabkan
gangguan pernafasan, infeksi, cacat bawaan, dan trauma pada otak
1) Pengaturan suhu
lingkungan
Bayi dimasukkan dalam incubator dengan suhu yang
diatur
·
Bayi berat badan
dibawah 2 kg 35oC
·
Bayi berat badan 2 kg
sampai 2,5 34oC
Suhu incubator diturunkan 1oC setiap minggu bayi
dapat ditempatkan pada suhu lingkungan sekitar 24-27oC
2) Makanan bayi premature
Umumnya bayi premature belum
sempurna refleks mengisap dan batuk, kapasitas lambung masih kurang. Maka makan
diberikan dengan pipet sedikit-sedikit namun lebih sering.sedangkan pada bayi
small for date sebaiknya kelihatan seperti orang kelaparan, rakus minum dan
makan yang harus diperhatikan adalah terhadap kemungkinan terjadinya pneumonia
aspirasi
Kemungkinan cairan untuk bayi baru
lahir 120-150 ml/kg/hari atau 100-120 call/kg/hari pemberian dilakukan secara
bertahap sesuai kemampuan bayi untuk segera mungkin mencukupi kebutuhan cairan
/kalori
Oleh karena mudahnya terjadi
reglugitasi dan pnemoni aspirasi pada bayi premature,maka hal-hal berikut harus
diperhatikan pada pemberian minum bayi
·
Bayi diletakkan pada
posisi kanan untuk membantu menggosongkan lambung atau dalam posisi setengah
duduk di pangkuan perawat dengan meninggikan kepala dan bahu 30oC di tempat
tidur bayi atau bayi tengkurap
·
Sebelum susu diberikan,
diteteskan dahulu di punggu tangan untuk merasakan apakah susu cukup hangat dan
apakah keluar satu tetes dalam setiap detik
·
Pada waktu bayi minum
harus diperhatikan apakah dia menjadi biru, ada gangguan pernafasan atau perut
kembung pengamatan dilakukan terus sampai kira-kira setengah jam sesudah minum.
Gumpalan susu dimulut harus dibersihkan dengan memberikan 3-4 sendok air yang
sudah dimasak
·
Untuk mencegah perut
kembung, bayi diberi minum sedikit-sedikit dengan perlahan-lahan dan hati-hati
penambahan susu setiap kali minum tidak boleh lebih dari 30 ml sehari atau
tidak boleh dari 5 ml tiap hari
·
Sesudah minum bayi
didudukan atau diletakkan diatas pundak selama 10-15 menit untuk mengeluarkan
udara dilambung dan kemudian ditidurkan pada sisi kanan /tidur dalam posisi
tengkurap. Hal dilakukan dengan maksud agar terjadi regusgitasi atau muntah
oleh karena dalam posisi tengkurap ini susu berada di atrium politikom yang
letaknya agak jauh dari esophagus, udara bergeser kearah kardia dan terjadilah
pengeluaran udara tanpa makanan
·
Bila bayi biru/
mengalami kesukaran dalam bernafas pada waktu minum kepala bayi harus segera
direndahkan 30o, cairan di mulut dan difaring dihisap. Bila ia masih tetap biru
dan tidak Bernafas harus segera diberi O2 dan pernafasan buatan kalau perlu
melakukan resusitasi dan memasang endotrakeal intubasi
Kadang-kadang
diperlukan pemberian makanan melalui kateler sebaiknya dipakai kateler dari
pelietiken yang dapat ditinggalkan dilambung selama 4-5 hari tanpairitasi
.Kateter dari karet mudah menyebabkan iritasi dan infeksi
·
Yang dipakai kateler
no.8 untuk bayi kurang dari 1500 gram dan no.10 untuk bayi diatas 1500 gram
·
Panjang kateler yang
dimasukkan bila melalui mulut ialah sama dengan ukuran pangkal hidung processus
xypoideus bila melalui hidung ditambah dengan jarak dan pangkal hidung keliang
telinga
·
Mula-mula dicoba dahulu
dengan air yang sudah masak apakah kateler dapat dilalui
·
Setelah kateler
dimasukkan dilihat apakah bayi menjadi sesak nafas atau tidak, bila sesak
nafas, mungkin kateler masuk trakea
·
Kemudian cairan lambung
dihisap dan periksa keasamannya dengan kertas lakmus. Bila cairan berwarna
hijau, kateler ditarik kira-kira 2 cm, kemudian dihisap lagi
·
Sebuah corong berukuran
(misalnya tabung suntikan 10-20 ml) diletakkan pada ujung kateler setelah luar
cairan susu dimasukkan kedalam corong lalu dibiarkan mengalir kelambung
BAB II
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 05
Desember 2012
Tempat : Ruang
Peri RSUD Bangil
Jam : 18.00 WIB
Oleh : Rizky Dewi Anggreniy .A
A.
DATA SUBJEKTIF
Nama :
Bayi Ny “U”
Tanggal Lahir : 03
Desember 2012
Umur :
2 hari
Jenis kelamin :
Laki-laki
Alamat :
Pandaan
Nama Ibu : Ny
“U” Nama
Ayah : Tn “K”
Umur :
27 tahun Umur
: 28 tahun
Agama :
Islam Agama
: Islam
Pendidikan :
SMA Pendidikan
: SMA
Pekerjaan :
IRT Pekerjaan
: Swasta
Alamat :
Pandaan
Ibu
mengetahui bahwa anak keduanya lahir dengan berat badan 1700 gram, panjang
badan 40 cm pada tanggal 03 Desember 2012 pukul 10.15 WIB, ketuban jernih,
keadaan bayi sehat, bayi berwarna merah muda, bayi langsung menangis, tangisan
kencang, tidak terdapat kelainan apapun.
B.
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran : composmentis
Tangis : kuat/kencang
Motorik : Aktif
N : 128x/menit, S : 36,10C
L. Kepala :
24 cm
L. Dada :
23 cm
L. Lengan : 7
cm
P. Badan :
40 cm
BB :
1700 gram
AS :
7-8
Pemeriksaan Fisik
Kepala lonjong, tidak ada kelainan apapun
Muka kemerahan, tidak pucat.
Mata conjungtiva merah muda, sclera putih, simetris
Hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut tidak ada kelainan, adanya monoliasis, terpasang
OGT
Abdomen tidak ada benjolan abnormal, perdarahan tali
pusat (-), infeksi (-)
Genetalia tidak ada kelainan, ;abia mayor sudah menutupi
labia minor
Ekstremitas atas dan bawah berwarna merah muda, tidak ada
kelainan pada ekstremitas, terpasang infus ditangan sebelah kanan RD5.
Pemeriksaan Reflek
Reflek Morrow :
(+)
Reflek swallowing :
(+)
Reflek sucking :
(+)
Reflek rooting :
(+)
Reflek babinsky :
(+)
Reflek grasping : (+)
C.
ASSASEMENT
Bayi dengan BBLR
D.
PENATALAKSANAAN
1.
Menjelaskan kondisi
pasien pada keluarga, keluarga memahami
2.
Melakukan perawatan
BBL, perawatan BBL sudah dilakukan
3.
Mencuci tangan
sebelum dan sesudah memegang bayi, sudah dilakukan
4.
Menjaga tubuh bayi
agar tetap hangat, sudah dilaksanakan
5.
Merawat tali pusat
dengan tekhnik septik aseptik, sudah dilaksanakan
6.
Memberikan susu
khusus BBLR per OGT 30 cc tiap 4 jam, hasil terlampir
7.
Mengukur suhu,
nadi, pernafasan, hasil terlampir
8.
Mengganti baju dan
pakaian bayi yang kotor dan basah, sudah dilaksanakan
9.
Melaksanakan advice
injeksi vit K 0,01 cc dan vicillin 3x75 mg, hasil terlampir
10. Melaksanakan metode kanguru bila bayi sudah stabil, ibu
mengerti
BAB
III
PEMBAHASAN
BBLR adalah bayi yang lahir sebelum waktunya, biasanya kurang dari 37 minggu dengan berat badan bayi
premature antara 1000-2500 gram (Supardan, 2001:26)
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi di RSUD Bangil pada tanggal 05 Desember 2012 maka dapat dinyatakan bahwa bayiNy “U” usia 2 hari dengan BBLR. Ditandai dengan berat lahir 1700 gram, jaringan lemak dan lanugo masih banyak.
Pada bayi Ny “U” telah dilakukan analisa data maka tidak ada kesenjangan dengan teori dan praktek, pada teori dilakukan asuhan kebidanan yaitu segera berkolaborasi dengan dokter sp.A dalam pemberian terapi untuk pencegahan terjadinya komplikasi diantaranya, bayi ditempatkan dalam inkubator, dengan pemberian O2, dan pemberian antibiotic serta dilakukan observasi secara ketat.
Di RSUD Bangil sudah melakukan prosedur dalam melakukan pasien dengan BBLR, BBLR
diusahakan diisolasikan sehingga tidak mendapat rangsangan dari luar yang dapat menyebabkan infeksi, pemeliharaan dalam inkubator, terapi O2
dan antibiotic serta obsrevasi secara intensif.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angka kejadian BBLR tertinggi terdapat pada golongan social ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal
yang kurang.
B. Saran
1. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih mendalami kembali tentang BBLR agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan efektif. Dalam praktek kebidanan ini mahasiswa dapat menggali dan mendapatkan pengalaman serta ilmu yang bermanfaat
2. Institusi
Institusi diharapkan menyediakan sumber-sumber pustaka yang up to date
sehingga mahasiswa dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan
3. Rumah Sakit
Rumah Sakit disini sebagai sarana untuk di masa yang akan datang jadi diharapkan untuk lahan praktek disini memberikan kesempatan yang sebesar besarnya kepada mahasiswa untuk nanti di dunia kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar