BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1
Pengertian
Febris adalah demam yang ditandai dengan
kenaikan suhu tubuh (diatas 38oC) yang disebabkan oleh (sulman, 2001; 25)
Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh
meningkat melebihi suhu tubuh normal. Apabila suhu tubuh sangat tinggi
(mencapai 40oC) demam disebut hepertermi hampir 3% dari anak yang berumur
dibawah 5 tahun pernah menderita demam atau febris pada suhu yang tinggi
biasanya mengakibatkan kejang demam.
1.2 Fase-fase terjadinya demam
1.2.1 Fase I :
awal (dingin dan menggigil)
·
Peningkatan denyut jantung
·
Peningkatan laju dan kedalaman
pernafasaan
·
Menggigil akabat tegangan dan
kontraksi otot
·
Kulit pucat dan dingin karena
vasokontriksi
·
Merasa sensasi dingin
·
Dasr kuku mengalami sianosis
karena vasokontriksi
·
Kulit rambut kering berdiri
·
Pengeluaran keringat berlebihan
·
Peningkatan suhu tubuh
1.2.2 Fase II :
Proses demam
·
Proses menggigil lenyap
·
Kulit tersa hangat/panas
·
Merasa tidak panas atau dingin
·
Peningkatan nadi dan laju pernafasaan
·
Peningkatan rasa haus
·
Dehidrasi ringat sampai berat
·
Mengantuk, delinum atau kejang akibat
iritasi sel saraf
·
Lesi mulut hipetik
·
Kehilanhan nafsu makan (jika demam
memanjang)
·
Kelemahan dan keletihan dan nyeri ringan
pada otot akibat katabolisme protein
1.2.3 Fase
III : Pemulihan
·
Kulit tampak merah dan hangat
·
Berkeringat
·
Menggigil ringan
·
Kemungkinan mengalami dehidrasi
·
Pada mekanisme tubuh alamiah demam yang
terjasdi dari dalam diri manusia bermanfaat berbagai proses umum. Suhu tinggi
(demam) juga berfungsi meningkatkan keaktifan (kerja) sel + dan B terhadap
organisme patogen namun konsekuensi demam secara umum timbul segera setelah
pembangkitan demam (peningkatan suhu) juga peningkatan kadar sisa metabolisme
selain itu, pada keadaan tertentu demam dapat mengakibatkan kejang.
1.3
Etiologi
1.3.1
suhu linkungan
1.3.2
adanya infeksi
1.3.3
pneumonia
1.3.4
malaria
1.3.5
imunisasi
1.4
Tanda
dan gejala
1.4.1
Demam
1.4.2
Suhu meningkat >38oC
1.4.3
Menggigil
1.4.4
Lesu, gelisah, rewel susah tidur
1.4.5
Berkeringat, Wajah merah dan mata berair
1.5
Komplikasi
1.5.1
Dapat terjadi kejang
1.5.2
Resiko kearah keseriusan penyakit
1.6
Penatalaksanaan
1.6.1
Cari penyebab demam dan berikan terapi
atau pengobatan yang sesuai (paracetamol)
1.6.2
Kompres daerah dahi, ketiak, dan
selakangan
1.6.3
Kenakan pakaian tipis dan mudah menyerap
keringat
1.6.4
Berikan anak banyak minum agar tidak
terjadi dehidrasi
1.6.5
Istirahat cukup dan makan makanan yang
bergizi
BAB
II
TINJAUAN
KASUS
PENGKAJIAN
DATA
Tanggal : 13 Desember 2012
Tempat : RB BUNDA
Jam : 09.00 WIB
Oleh : Rizky Dewi Anggraeniy A.
A.
DATA
SUBJEKTIF
Nama Anak : An “R”
Tanggal Lahir : 19 Agustus 2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak Ke : 3
Nama Ibu : Ny “S” Nama Ayah : Tn “J”
Umur : 34 tahun Umur : 37 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan
: SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan
: Swasta
Alamat : Kedung Buluk 5/3
Ibu datang ke RB Bunda untuk memeriksakan anaknya yang
sudah dua hari yang lalu badannya panas yang disertai batuk dan pilek. Belum
pernah dibawa ke dokter ataupun bidan hanya diberi obat yang dibeli di toko
obat. Ibu mengatakan nafsu makan anaknya berkurang hanya makan bubur 1x sehari.
B.
DATA
OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
K/U : Lemah
Kesadaran :
Composmentis
HR : 89x/menit, RR :
25x/menit, S : 38,70C
BB : 8900 gram
TB : 87 cm
Pemeriksaan Fisik
Wajah tampak kemerahan
Conjungtiva tidak
anemis, sklera putih
Mukosa bibir lembab,
lidah bersih
Tidak terdapat
pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Bising usus normal,
meteorismus (+)
Ekstremitas tidak
oedema, akral hangat
C.
ASSASEMENT
An “R” usia 16 bulan
dengan Febris
D.
PENATALAKSANAAN
1. Memberikan
hasil pemeriksaan pada orang tua pasien, ibu memahami
2. Menganjurkan
ibu agar tetap mengkompres anaknya, ibu mengerti
3. Menganjurkan
ibu agar anaknya diberi makanan yang bergizi dan banyak minum air, ibu mau
mengikuti anjuran
4. Memberikan
terapi Zenichlor 3x100 mg, 1D (Dexamethason, Pamol, Destro, CTM), ibu mau
memberikan obat pada anaknya
5. Menganjurkan
ibu untuk kontrol ulang anaknya jika tidak ada kemajuan, ibu bersedia
BAB
III
PEMBAHASAN
Febris adalah keadaan ketika suhu tubuh
meningkat melebihi suhu tubuh normal. Apabila suhu tubuh sangat tinggi
(mencapai 40oC) demam disebut hepertermi hampir 3% dari anak yang
berumur dibawah 5 tahun pernah menderita demam atau febris pada suhu yang
tinggi biasanya mengakibatkan kejang demam.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada anak
“R” di RB BUNDA maka dapat dinyatakan bahwa anak “R” usia 16 bulan menderita febris.
Pemberian terapi serta pemberian KIE yang jelas diharapkan bisa dimengerti oleh
keluarga pasien dan bisa melaksanakan semua yang telah dianjurkan sehingga
masalah dapat teratasi.
Pada anak Ny “R” telah dilakukan analisa data
maka tidak ada kesenjangan dengan teori dan praktek. Dengan demikian penulis
memberikan asuhan kebidanan dengan memperhatikan gejala dan keluhan yang
terjadi sehingga diharapkan tidak terjadi masalah lain yang bisa merugikan
pasien.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Febris
adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh normal. Apabila
suhu tubuh sangat tinggi (mencapai 40oC) demam disebut hepertermi
hampir 3% dari anak yang berumur dibawah 5 tahun pernah menderita demam atau
febris pada suhu yang tinggi biasanya mengakibatkan kejang demam.
Pada kasus asuhan kebidanan
pada anak “R” usia 16 bulan dengan febris mengeluh anaknya
yang sudah dua hari yang lalu badannya panas yang disertai batuk dan pilek.
Belum pernah dibawa ke dokter ataupun bidan hanya diberi obat yang dibeli di
toko obat. Ibu mengatakan nafsu makan anaknya berkurang hanya makan bubur 1x
sehari. Diberi terapi : Zenichlor 3x1, 1D
(Dexamethason, Pamol, Destro, CTM).
Saran
- Tenaga Kesehatan
-
Dalam memberikan pelayanan seorang petugas
kesehatan harus memperhatikan secara teliti keadaan fisik sehingga setelah
diberikan tindakan tidak timbul komplikasi.
-
Dalam melakukan tindakan harus memperhatikan
prinsip sterilisasi
-
Diharapkan petugas kesehatan dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan ketrampilan dan kompeten.
- Masyarakat
Mengharapkan
pada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan, terutama dengan cara menjaga
kebersihan diri, rumah, dan lingkungan sekitar.
- Mahasiswa kebidanan
Mengharapkan kepada
mahasiswa untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan tentang kebidanan khususnya
ilmu tentang diare, dan mampu memberikan asuhan kebidanan pada anak dengan
diare sesuai teori dan praktek di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
FKUI,
1985. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta
Hamilton,
Persis Mery, 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta, EGC
EGC,
1992. Diare Akut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar