Kamis, 14 Maret 2013

ASKEB HAMIL DGN INFEKSI CITOMEGALOVIRUS DAN HERPES


KEHAMILAN DENGAN INFEKSI CITOMEGALOVIRUS

A.        SIFAT UMUM VIRUS
CMV mempunyai DNA untai ganda linear dengan diameter sekiar 200 nm

B.        PATOGENESIS
  1. Pada periode awal bisa ditransmisikan secara vertical melalui transplasental, perinatal dan
  2. Pada saat dewasa dapat terinfeksi melalui kotak dengan anak yang terinfeksi CMV, kontak seksual, donor organ, dan terpapar produk darah yang terpapar CMV.
  3. CMV akan menginfeksi sel epitel saluran kelenjar. Yang sering terkena adalah kelenjar saliva. Sel yang terinfeksi akan terlihat membesar.
  4. Masa inkubasi selama 4-8 minggu, dan virus ini menetap seumur hidup dan bisa rekuren atau reinfeksi jika ada suatu pencetus misalnya daya tahan tubuh yang rendah
  5. CMV dapat ditemukan di urine, saliva, air mata, semen, darah, air susu, fese sekresi ginjal dan orofaring.
  6. CMV banyak terjadi pada wanita reproduksi < 30 th karena ekskresi virus di sekresi genial dan urine akan berkurang dengan bertambahnya usia.
C.       IMUNITAS
Imunitas selular lebih efekif daripada imunias humoral. Antibodi bisa seumur hidup kecuali pada CMV yang congenital.
D.        GAMBARAN KLINIS
 Gejala klinisnya biasanya jika terjadi infeksi primer, antara lain :
·         Demam
·         Mialgia
·         Gejala Flu
·         Peningkatan limfosit pada pemeriksaan lab.
·         Ditemukan CMV pada saliva, feses, darah, dll
·         Abnormalitas hati
E.        INFEKSI RUBELLA DALAM KEHAMILAN
1.      Sekitar 35-80% wanita reproduksi sebelumnya sudah pernah terinfeksi CMV
2.      Sekitar 4-28% CMV disekresi melalui serviks saat kehamilan
3.      Resiko penyakit kongenital pada bayi meningkat jika infeksi primer terjadi pada kehamilan trimester 1 dan 2.
4.      Potensial erjadi abortus, IUFD, prematuritas dan IUGR.
F.         DIAGNOSIS RUBELLA
  1. Pada Ibu
    • Sering asimtomatis, sehingga kepasian CMV dilakukan dengan pemeriksaan serologi.
  2. Pada Janin
·         Ditemukan virus pada cairan amnion pada usi kehamilan 20 minggu
·         Ditemukan abnormalias dengan pemeriksaan USG
·         Peningkatan antibodi IgM

B.        PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
1.      Pemberian vaksinasi adalah yang paling efektif untuk menvegah
2.      KIE tentang infeksi saat hamil
3.      Monitoring serologi sebelum proses fertilisasi
4.      Cek virus dalam ASI sebelum laktasi
5.      Antiviral sistemik yaitu gansiklovir, foskarnet, dan sidofovir.


KEHAMILAN DENGAN INFEKSI HERPES

A.        SIFAT UMUM VIRUS
CMV mempunyai DNA untai ganda linear dengan diameter sekiar 100 nm

B.        PATOGENESIS
  1. Pada infeksi primer, HSV harus menembus permukaan mukosa atau kulit yang terluka untuk kemudian melakukan replikasi pada daerah yang terinfeksi. HSV kemudian memasuki ujung saraf setempat dan dibawa melalui saluran akson ke akar ganglion dorsalis, tempat replikasi berikutnya dan menjadi bentuk laten. Masa inkubasi berkisar 2-20 hari.
  2. Pada fase laten tidak akan terbentuk virion baru, bentuk tidak jelas biasanya pada saraf sacral atau trigeminal. Ini akan menetap seumur hidup dalam tubuh penderita dan perangsangan yang provokatif misalnya stress fisik dan emosional, demam menstruasi, menurunnya kekebalan tubuh, transplantasi organ  dapat mengakibatkan virus ini kembali aktif. Tetapi reakivasi ini biasanya bersifat asimtomatis

G.       IMUNITAS
Imunitas selular berperan penting dalam pencegahan, penyebaran infeksi dan dalam mengawasi replikasi sel

H.        GAMBARAN KLINIS
 Gejala klinisnya biasanya jika terjadi infeksi primer, antara lain :
·         Ginggivostomatis
·         Keratokonjungtivitis
·         Herpes genitalis
·         Infeksi kulit
·         Ensefalitis akut
·         Herpes neonatal
·         Herpes generalisata
I.          INFEKSI RUBELLA DALAM KEHAMILAN
Menyebabkan kejadian berikut :
  1. keguguran
  2. IUGR
  3. Pre-eklamsi
Pada janin terutama pada trimester 1 dan 2:
  1. Jaringan parut pada kulit
  2. Penyakit mata
  3. Mikrosefali
  4. kalsifikasi intrakranial
  5. khorioretinitis

J.          DIAGNOSIS RUBELLA
Dengan pemeriksaan , sitologi, histopatologi dan serologi pada lesi misalnya di orofaring atau di genitalia

C.        PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
1.      Mencegah rute terjadinya penularan herpes
2.      Kebersihan lingkungan dan personal hygiene
3.      Skrining antenatal jika ada PMS atau lesi pada genitalia maupun ororfaring
4.      Persalinan pervaginam bisa dilakukan jika tidak terlihat lesi dan pertimbangan persalinan perabdominal jika terdapat lesi
5.      Hindari amniotomi lebih dari 4-6 jam sebelum persalinan
6.      Persalinan dipercepat dengan forcep atau vakum ekstraksi
7.      Pemberian asiklovir yang berfungsi untuk menekan aktivasi infeksi herpes laten, memendekkan masa penyebaran virus, mengurangi nyeri pada lesi, memendekkan waktu penyembuhan, dan efektif untuk menurunkan rekurensi herpes genitalis
8.      Pemeriksaan dan pengobatan pada bayi yang dilahirkan
9.      Rooming In perlu dipertimbangkan untuk tidak dilakukan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar