Kamis, 14 Maret 2013

ASKEB HAMIL DGN INFEKSI HEPATITIS

KEHAMILAN DENGAN INFEKSI HEPATITIS

HEPATITIS A
A.    Sifat umum virus
Merupakan virus RNA dalam famili Picornaviridae.

B.     Patogenesis
1.      Infeksi virus ini biasanya terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang mengandung virus hepatitis A.
2.      Virus yang tahan asam ini dapat melalui lambung lalu sampai di usus halus bereplikasi
3.      Bereplikasi kembali saat sampai di hati
4.      Terjadi viremia dan feses masih infeksiosus

C.     Pengaruh pada kehamilan dan neonatus
1.      Tidak menyebabkan efek yang merugikan pada kehamilan
2.      Infeksi virus ini terjadi saat lahir/neonatal menyebabkan infeksi asimtomatik pada bayi tetapi bayi sebagai sumber infeksi yang dapat menyebarkan infeksi nosokomial terutama pada pasien lain dan petugas kesehatan.

D.    Gambaran klinis
1.      Demam mencapai > 38 derajad celcius dan datang tiba-tiba
2.      Hepatomegali ringan disertai rasa nyeri tekan
3.      Warna urin lebih gelap dan tinja lebih pucat
4.      anoreksia, lesu, lelah, nausea dan muntah terjadi sementara waktu.
5.      Muncul ikterus, bias saat muncul atau sesudah munculnya gejala klinis

E.     Diagnosis
Diagnosis dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan fungsi hati
·         Pemeriksaan bilirubin
·         ALT/SGPT, AST/SGOT
·         Alkali fosfatase
·          
F.      Pencegahan dan penatalaksanaan
Pencegahan
1.      Mencegah terjadinya kontaminasi feses pada makanan dan air minum
2.      Memcuci tangan sebelum makan
3.      Mencuci tangan setelah BAB
4.      menggunakan sarung tangan jika hendak kontak langsung dengan feses atau benda-benda yang terkontaminasi feses
5.      Pola hidup sehat dan bersih lingkungan
6.      Imunisasi hepatitis baik secara aktif maupun secara pasif

Penatalaksanaan
1.      Belum ada terapi spesifik pada virus Hepatitis A
2.      Bisa diberikan terapi suportif  yang memperhatikan kenyamanan dan keseimbangan nutrisi pasien.


HEPATITIS B
A.    Sifat umum virus
Merupakan virus DNA dalam famili Hepadnaviridae.

B.     Patogenesis
Jalur transmisi yang paling efisien adalah melalui perkutan. Transmisi perinatal, penyebaran melalui membrane mukosa, atau transmisi seksual kurang efisien dan membutuhkan virus dalam jumlah yang banyak. Konsentrasi virus paling banyak di darah dan hepar.

C.     Pengaruh pada kehamilan dan neonatus
Terjadi 1-2 per 1000 kehamilan. Di ASIA tenggara prevalensi anemia lebih tinggi. Virus hepatitis dapat dideteksi di darah umbilical, cairan amnion, ASI sekresi vaginal dan darah ibu.
·         Transmisi transplasental hanya sedikit (10%) sedangkan 90% transmisi dari ibu ke bayi pada saat intrapartuma akibat transmisi vertical akibat terpapar darah dan sekresi vaginal
·         Transmisi melalui ASI memang bisa tapi konsentrasinya rendah
·         Ibu yang terpapar Hepatitis B akut pada trimester I dan II umumnya membaik dan tidak mentransmisikan  virus ke janin sebab sulit menembus plasenta

D.    Gambaran klinis
·         Demam ringan
·         Mudah lelah, malaise, anoreksia, mialgia, nausea dan vomitus
·         Tinja berwarna pucat
·         Membrane mukosa, konjungtiva, sclera dan kulit berwarna kuning
·         Nekrosis hepatic
·         Hepatitis kronis biasanya asimtomatik
E.     Diagnosis
Diagnosis dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan fungsi hati dengan intrepetasi sebagai berikut :
Tabel 4. Interpretasi penanda serologis pada pasien hepatitis
Hasil pemeriksaan
Interpretasi
HBs Ag
Anti-HBs
Anti -HBc
+
-
-
Infeksi HBV aku awal
+
+
+
Infeksi HBV, dapat berupa infeksi akut atau kronik
-
+
+
Pernah terjadi infeksi HBV & terdapat kekebalan terhadap Hepatitis B
-
-
+
Mungkin infeksi HBV yang sudah lewat, pembawa HBV, masa sebelum hilangnya HBsAg dan munculnya Anti-HBs, positif palsu atau reaksi nonspesifik
-
-
-
Bukan disebabkan oleh HBV
-
+
-
Respon vaksin (sebab imunogen yang digunakan adalah HBsAg)

F.      Pencegahan dan penatalaksanaan
Pencegahan
  1. Mencegah transmisi melalui transfuse darah, transplantasi, berganti-ganti pasangan seksual, dan mencegah infeksi nosokomial
  2. Tidak menggunakan jarum suntik, pisau cukur, sikat gigi, handuk yang dipakai bersama-sama
  3. Orang yang pernah menderita hepatitis sebaiknya dilarang menjadi donor
  4. Menggunakan sarung tangan jika hendak kontak langsung dengan darah atau benda-benda yang terkontaminasi darah penderita
  5. Pola hidup sehat dan bersih lingkungan
  6. Imunisasi hepatitis baik secara aktif maupun secara pasif biasanya membutuhkan 3 dosis
Penatalaksanaan
  1. Belum ada terapi spesifik pada virus Hepatitis B akut ringan. biasanya diberikan terapi suportif  yang memperhatikan kenyamanan dan keseimbangan nutrisi pasien.
  2. pemeriksaan HBsAg pada semua wanita hamil
  3. Tidak selalu direkomendasikan untuk melahirkan secara SC
  4. Bayi dengan ibu hepatitis mendapatkan imunisasai hepatitis dalam 12 jam setelah lahir dengan imunoglobulis  hepatitis B dan vaksin hepatitis b dosis rendah dan diulang umur 1 dan 6 bulan dan setelahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar