KEHAMILAN DENGAN
INFEKSI HEPATITIS
HEPATITIS
A
A.
Sifat umum virus
Merupakan virus RNA dalam
famili Picornaviridae.
B.
Patogenesis
1. Infeksi virus ini
biasanya terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang
mengandung virus hepatitis A.
2. Virus yang tahan asam ini
dapat melalui lambung lalu sampai di usus halus bereplikasi
3. Bereplikasi kembali saat
sampai di hati
4. Terjadi viremia dan feses
masih infeksiosus
C.
Pengaruh pada kehamilan
dan neonatus
1. Tidak menyebabkan efek
yang merugikan pada kehamilan
2. Infeksi virus ini terjadi
saat lahir/neonatal menyebabkan infeksi asimtomatik pada bayi tetapi bayi sebagai
sumber infeksi yang dapat menyebarkan infeksi nosokomial terutama pada pasien
lain dan petugas kesehatan.
D.
Gambaran klinis
1. Demam mencapai > 38
derajad celcius dan datang tiba-tiba
2. Hepatomegali ringan
disertai rasa nyeri tekan
3. Warna urin lebih gelap
dan tinja lebih pucat
4. anoreksia, lesu, lelah,
nausea dan muntah terjadi sementara waktu.
5. Muncul ikterus, bias saat
muncul atau sesudah munculnya gejala klinis
E.
Diagnosis
Diagnosis dapat
dipastikan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan fungsi
hati
·
Pemeriksaan
bilirubin
·
ALT/SGPT,
AST/SGOT
·
Alkali
fosfatase
·
F.
Pencegahan dan
penatalaksanaan
Pencegahan
1. Mencegah terjadinya
kontaminasi feses pada makanan dan air minum
2. Memcuci tangan sebelum
makan
3. Mencuci tangan setelah
BAB
4. menggunakan sarung tangan
jika hendak kontak langsung dengan feses atau benda-benda yang terkontaminasi
feses
5. Pola hidup sehat dan
bersih lingkungan
6. Imunisasi hepatitis baik
secara aktif maupun secara pasif
Penatalaksanaan
1. Belum ada terapi spesifik
pada virus Hepatitis A
2. Bisa diberikan terapi
suportif yang memperhatikan kenyamanan
dan keseimbangan nutrisi pasien.
HEPATITIS
B
A.
Sifat umum virus
Merupakan virus DNA dalam
famili Hepadnaviridae.
B.
Patogenesis
Jalur transmisi yang
paling efisien adalah melalui perkutan. Transmisi perinatal, penyebaran melalui
membrane mukosa, atau transmisi seksual kurang efisien dan membutuhkan virus
dalam jumlah yang banyak. Konsentrasi virus paling banyak di darah dan hepar.
C.
Pengaruh pada kehamilan
dan neonatus
Terjadi 1-2 per 1000
kehamilan. Di ASIA tenggara prevalensi anemia lebih tinggi. Virus hepatitis
dapat dideteksi di darah umbilical, cairan amnion, ASI sekresi vaginal dan
darah ibu.
·
Transmisi
transplasental hanya sedikit (10%) sedangkan 90% transmisi dari ibu ke bayi
pada saat intrapartuma akibat transmisi vertical akibat terpapar darah dan
sekresi vaginal
·
Transmisi
melalui ASI memang bisa tapi konsentrasinya rendah
·
Ibu
yang terpapar Hepatitis B akut pada trimester I dan II umumnya membaik dan
tidak mentransmisikan virus ke janin
sebab sulit menembus plasenta
D.
Gambaran klinis
·
Demam
ringan
·
Mudah
lelah, malaise, anoreksia, mialgia, nausea dan vomitus
·
Tinja
berwarna pucat
·
Membrane
mukosa, konjungtiva, sclera dan kulit berwarna kuning
·
Nekrosis
hepatic
·
Hepatitis
kronis biasanya asimtomatik
E.
Diagnosis
Diagnosis dapat
dipastikan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan fungsi
hati dengan intrepetasi sebagai berikut :
Tabel
4. Interpretasi penanda serologis pada pasien hepatitis
Hasil pemeriksaan
|
Interpretasi
|
||
HBs Ag
|
Anti-HBs
|
Anti -HBc
|
|
+
|
-
|
-
|
Infeksi HBV aku awal
|
+
|
+
|
+
|
Infeksi HBV, dapat berupa infeksi
akut atau kronik
|
-
|
+
|
+
|
Pernah terjadi infeksi HBV &
terdapat kekebalan terhadap Hepatitis B
|
-
|
-
|
+
|
Mungkin infeksi HBV yang sudah
lewat, pembawa HBV, masa sebelum hilangnya HBsAg dan munculnya Anti-HBs,
positif palsu atau reaksi nonspesifik
|
-
|
-
|
-
|
Bukan disebabkan oleh HBV
|
-
|
+
|
-
|
Respon vaksin (sebab imunogen yang
digunakan adalah HBsAg)
|
F.
Pencegahan dan
penatalaksanaan
Pencegahan
- Mencegah transmisi melalui transfuse darah, transplantasi, berganti-ganti pasangan seksual, dan mencegah infeksi nosokomial
- Tidak menggunakan jarum suntik, pisau cukur, sikat gigi, handuk yang dipakai bersama-sama
- Orang yang pernah menderita hepatitis sebaiknya dilarang menjadi donor
- Menggunakan sarung tangan jika hendak kontak langsung dengan darah atau benda-benda yang terkontaminasi darah penderita
- Pola hidup sehat dan bersih lingkungan
- Imunisasi hepatitis baik secara aktif maupun secara pasif biasanya membutuhkan 3 dosis
Penatalaksanaan
- Belum ada terapi spesifik pada virus Hepatitis B akut ringan. biasanya diberikan terapi suportif yang memperhatikan kenyamanan dan keseimbangan nutrisi pasien.
- pemeriksaan HBsAg pada semua wanita hamil
- Tidak selalu direkomendasikan untuk melahirkan secara SC
- Bayi dengan ibu hepatitis mendapatkan imunisasai hepatitis dalam 12 jam setelah lahir dengan imunoglobulis hepatitis B dan vaksin hepatitis b dosis rendah dan diulang umur 1 dan 6 bulan dan setelahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar