Jumat, 30 Januari 2015

PERAWATAN PAYUDARA PP BAB 1 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
 (Effendy, 1998).
Mengenai asuhan kebidanan keluarga ini disesuaikan dengan jangka dan kemampuan penyusun agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan bantuan terutama yang dibahas pada laporan ini adalah tentang kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, dan KB. Dalam hal ini mahasiswa terjun kemasyarakat membantu masyarakat yang memiliki masalah kesehatan khususnya dalam keluarga, membantu mengatasi masalah tersebut bersama-sama masyarakat (keluarga) desa tersebut. Masalah kesehatan yang dapat muncul dalam masa yang dikatakan rawan pada masa bayi.
Meningkatkan perjuangan hak asasi wanita dalam meniti karir untuk bekerja diluar rumah sampai pada titik kritis dengan meninggalkan tugas utamanya untuk memberikan asi dan menggantikan dengan susu formula. Kecenderungan demikian telah mencapai titik yang sangat rawan sehingga pemerintah mengambil sikap untuk mengembalikan fungsi dasar wanita untuk dapat memberikan asi.
1.2  Tujuan
  1. Tujuan Umum
mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan keluarga serta mampu memahami dan memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam memberikan motivasi kepada keluarga untuk memberikan asi eksklusif pada bayi sampai umur 6 bulan.
  1. Tujuan Khusus
setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa mampu
v  Menjelaskan pada keluarga tentang
¨    Pengertian perawatan payudara
¨    Etiologi
¨    Jenis atau tingkatan perawatan payudara
¨    Komplikasi
¨    Penanganan
¨    Cara perawatan perawatan payudara
v  Memotivasi ibu dan keluarga untuk melakukan perawatan payudara secara mandiri
v  Mengevaluasi hasil tindakan

1.3  Metode Penulisan
Ø Wawancara / anamnese
      Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi guna melengkapi data pasien dengan cara berkomunikasi dengan keluarga untuk memperoleh data yang akurat.
Ø Evaluasi
      Dengan cara mengevaluasi melalui kunjungan rumah untuk     memperoleh data tentang kesehatan pasien.
Ø Studi dokumentasi
      Memperoleh dan melengkapi data dengan cara melihat catatan(status pasien) untuk mendapatkan data tentang kesehatan pasien.
Ø Studi pustaka
      Dari buku penunjang

1.4  Sistematika Penulisan
Bab I   Pendahuluan
 I.1 Latar Belakang
 I.2 Tujuan
 I.3 Metode Penulisan
 I.4 Sistematika Penulisan
Bab II   Tinjauan Pustaka
II.1  Konsep Keluarga
II.2  Konsep Dasar Nifas
II.3  Konsep Perawatan Payudara
Bab III Asuhan Kebidanan dengan Masalah Kebidanan
             III.1 Pengkajian
             III.2 Menentukan Diagnosa/Masalah Kebidana
             III.3 Menentukan Prioritas Masalah
             III.4 Perencanaan
             III.5 Pelaksanaan
             III.6 Evaluasi
             III.7 Catatan Perkembangan
Bab IV Pembahasan
Bab V  Penutup
       V.1 Kesimpulan
       V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.2  Konsep Dasar Nifas
1.      Definisi nifas
v  Masa nifas adalah masa pulih kembali alat kandungan seperti sebelum hamil,yang dimulai dari persalinan selesai. Lama masa nifas 6-8 minggu. (Mochtar, Rustam. 1998).
v  Masa nifas dimulai setelah placenta lahir dan berakhir setelah alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu. (Buku Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002).
v  Kala puerperium merupakan waktu yang diperlukan untuk memulihkan alat kandungan pada keadaan normal. (Ida Bagus, 1998).

2.      Tujuan asuhan masa nifas
·         Agar masa nifas berjalan normal
·         Mencegah keadaan gawat darurat pada ibu seperti perdarahan, kejang, dan panas
·         Mencegah adanya penyulit/masalah ibu yang memerlukan rujukan seperti abses payudara. (Melyna Huliana. 2003)
3.      Periode nifas
a.       Puerperium dini
         Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu sudah diperbolehkan berdiri dan berjalan.
b.      Puerperium intermedial
         Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c.       Remote puerperium       
         Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama selama hamil atau waktu persalinan terjadi komplikasi. (Sarwono Prawirohardjo. 2002)
4.      Proses masa nifas
Kejadian penting dalam masa nifas antara lain:
a.       Laktasi
v  Pengertian laktasi
Þ    Laktasi yaitu pembentukan dan pengeluaran ASI.
Þ    Laktasi merupakan cara yang ideal bagi ibu untuk memberikan kasih sayang pada anaknya dengan cara terbaik guna memenuhi kebutuhan gizi bayi.
v  Fisiologi laktasi
o   Pada masa hamil terjadi perubahan payudara terutama mengenai ukurannya. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya kelenjar payudara karena proliferasi sel duktus laktiferus dan sel kelenjar pembuatan ASI
o   Proses proliferasi dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan oleh plasenta yaitu laktogen, prolaktin, korio gonadotropin, estrogen, dan progesteron.
o   Setelah persalinan kadar estrogen dan progestron menurun dengan lepasnya plasenta. Sedangkan prolaktin tetap tinggi sehingga ASI dapat segera keluar. Pengeluaran ASI dimulai dari hari kedua-ketiga postpartum.
v  Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI antara lain:
a.       Nutrisi
Kebutuhan gizi pada ibu nifas dan menyusui meningkat 25% guna memproduksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya.Nutrisi yang dikonsumsi ibu akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang diproduksi ibu.
b.      Anatomi payudara
Þ    Payudara tersusun atas jaringan kelenjar, jaringan ikat, dan jaringan lemak.
Þ    Diameter payudara ± 10-12 cm
Þ    Berat payudara pra hamil ± 200 gram,pada akhir kehamilan ± 400-600 gram, pada masa menyusui  ± 600-800 gram.
Þ    Bagian payudara
a.       Korpus / badan merupakan bagian yang besar
b.      Aerolla mamae merupakan bagian tengah yang berwarna kehitaman.
c.       Papilla mamae merupakan bagian yang menonjol di puncak payudara.
Þ    Struktur payudara
a.       Kulit
b.      Jaringan subkutan
c.       Corpus mamae
c.       Faktor hisapan bayi
Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf peraba yang terdapat pada puting susu akan terangsang. Kemudian rangsangan dibawa ke hipotalamus dilanjutkan kebagian depan kelenjar hipofise yang memicu pengeluaran hormon prolaktin ka dalam darah. Prolaktin akan memacu sel kelenjar untuk memproduksi ASI. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang diproduksi sel kelenjar.
d.      Faktor obat
Usahakan ibu agar tidak mengkonsumsi obat-obatan karena obat akan mempengaruhi kualitas ASI.
e.       Faktor psikologis
                  Psikis ibu akan mempengaruhi produksi ASI, dimana fungsi otak berperan dalam memacu / menghambat kelenjar hipotalamus untuk menghasilkan hormon. Hormon yang dihasilkan berpengaruh penting dalam  memproduksi prolaktin yang sebagai pelancar ASI dan oksitosin sebagai perangsang kontraksi rahim.
     

5.      Psikologi masa nifas
Psikologi masa nifas terbagi manjadi 3 fase, antara lain:
v  Taking in
Merupakan periode ketergantungan yang berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua postpartum.
v  Taking hold
Terjadi pada hari ketiga sampai hari ke-10 postpartum. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam merawat bayi.
v  Letting go
Merupakan fase menerima tanggung jawab akan ketidakmampuan dan tanggung jawab dalam merawat bayi. (Meliyna Huliana. 2003)
6.      Pengawasan masa nifas
a.       6-8 jam postpartum
§  Menilai perdarahan
§  Memeriksa bayi untuk pertama kalinya
§  Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang kebutuhan bayi agar tetap sehat
§  Memastikan bayi tetap hangat dan diberi ASI segera setelah lahir.
b.       3 hari postpartum
o   Ibu berangsur pulih kembalidan cukup istirahat
o   Apakah terdapat tanda infeksi dan perdarahan banyak
o   Ibu paham tentang tanda bahaya dan cara perawatan bayinya
o   Ibu menyusui dengan baik
o   Tali pusat dirawat dengan baik
o   Ibu nerapkan nasehat petugas tentang perawatan bayi
o   Ibu dianjurkan minum tablet Fe sampai 40 hari postpartum
c.       2 minggu postpartum
·         Rahim ibu hampir kembali seperi prahamil
·         Berat badan bayi bertambah
·         Tali pusat puput dan lukanya mengering
·         Beri penjelasan pada ibu tentang cara merawat diri dan bayinya.
d.      6 minggu postpartum
¨      Mengenali adanya tanda bahaya bila ada
¨      Beri konseling KB
¨Beri penjelasan tentang perawatan bayi selanjutnya. (Sarwono Prawirohardjo. 2002)

7.      Masalah yang mungkin terjadi
Ø  Suhu badan
Ø  Perinium
Ø  Sistitis
Ø  Mastitis
Ø  His pengiring
Ø  Perdarahan
8.      Penatalaksanaan
a.       Keadaan umum     : baik
Kesadaran             : composmentis
      TTV                       : tekanan darah   : sistol 110-140 mmHg,diastol 70-   90 mmHg.
                                nadi                  : 70-90 kali/menit
                                pernapasan       : 18-24 kali/menit
                                suhu                  : 36-37o C
b.      Pemeriksaan khusus
*      Laktasi
Payudara membesar, putting susu menonjol/tenggelam, konsistensi kenyal/lembek, terdapat bendungan ASI/tidak, terdapat pengeluaran kolostrum/tidak.
*      Involusi
§ Fundus uteri          : TFU, kontraksi uterus baik/tidak
§ Kandung kencing  : penuh/tidak
§ Lochea                  : jenis, warna, bau, konsistensi, jumlah
§ Perinium                :  terdapat luka episiotomi/tidak, terdapat    
                                    jahitan/tidak, bersih/kotor, keadaannya
                                    baik/tidak, terdapat tanda-tanda                        
                                    infeksi/tidak.
*      Eliminasi
BAK lancar/tidak, warna, bau
BAB lancar/tidak, keras/lembek, warna
c.       Kebutuhan dasar masa nifas
o   Laktasi
o   Mobilisasi
o   Kebersihan diri           
o   Nutrisi
o   Perawatan payudara
§ Anjurkan ibu untuk menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama putting susu.
§ Gunakan BH yang menyokong payudara
§ Oleskan ASI tiap kali menyusui, menghindari putting lecet, istirahatkan selama 24 jam jika putting lecet sangat berat. Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
o   Eliminasi
BAK : Pengeluaran urin meningkat pada 24-48 jam pertama postpartum, berlangsung selama 5 hari. Ibu postpartum mayoritas mengalami kesulitan kencing karena spingter uretra mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus spingter ani selama persalinan. Apabila kandung kencing penuh ibu akan mengalami kesulitan kencing sendiri, sehingga memerlukan kateterisasi.
BAB : Pada hari kedua postpartum sebaiknya ibu saudah bisa BAB.
            Jika sampai hari ketiga belum bisa BAB gunakan pencahar
berbentuk suppositoria. (Melyna Huliana. 2003)
9.      KIE
*      Perawatan puting susu
o Kompres kedua putting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak selama 5 menit agar kotoran disekitar putting mudah terangkat.
o Jika puting susu, normal oleskan minyak pada ibu jari dan telunjuk. Lalu letakkan keduanya pada putting susu. Lakukan gerakan memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua putting susu. Gerakan ini untuk meningkatkan elastisitas otot pada putting susu.
o Jika putting susu datar/tenggelam, letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan atau di atas dan bawah putting susu, kemudian tekan dan hentakkan kearah luar menjauhi putting susu secara perlahan.
Lakukan langkah perawatan perawatan di atas sebanyak 4-5 kali pada pagi dan sore hari.s
*      Manfaat ASI
Bagi ibu     :
Ø  Mempercepat pengembalian rahim kebentuk semula
Ø  Mengurangi perdarahan postpartum
Ø  Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu beli
Ø  Menurunkan berat badan secara bertahap
Ø  Sebagai kontrasepsi
      Bagi bayi   :
Ø  Komposisi ASI sesuai dan tepat bagi bayi
Ø  ASI mengandung zat antibody
Ø  ASI mudah diserap oleh bayi. (Melyna Huliana, 2003).
*      Nutrisi
Anjurkan ibu untuk menambah konsumsi makanan yang mengandung kualitas da kuantitas gizi tinggi. Kebutuhan gizi ibu nifas meningkat 25%.
*      KB

2.3  Konsep Perawatan Payudara
2.3.1 Pengertian Payudara
         Payudara adalah organ reproduksi tambahan pada wanita atau biasanya disebut kelenjar susu. Tiap payudara berisi antara 15 dan 20 lobus, tersebar dari puting susu, lobus terdiri atas ratusan sel yang memproduksi susu.

2.3.2 Perawatan Payudara
Ø  Perawatan mamae telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi meninggal laktasi harus dihentikan dengan cara :
a. Pemalutan mamae sampai tertekan
b.Pemberian obat ekstrogen untuk suspensi LH seperti tablet lynoral dan periodel
Ø  Dalam perawatan payudara perlu diperhatikan
a. Kebersihan puting susu
   Sebelum dan sesudah ditekan puting susu harus dibersihkan dengan air masak caranya kapas direndam dalam air hangat kemudian digunakan untuk membersihkan puting susu.
b.Penggunaan kutang/ bra
   Macam kutang yang dipakai harus sedemikian rupa, sehingga tidak menekan pada puting susu dapat menjaga buah dada.
c. Agar pembentukan air susu lancar maka buah dada yang baru ditekan dan belum habis maka harus segera dikosongkan dengan cara memerahkan dengan tangan atau dipompa.
2.3.3 Tujuan dilakukan perawatan payudara
-       Memperlancar dan memperbanyak pengeluaran ASI
-       Memberikan rasa nyaman pada ibu
-       Menonjolkan puting susu yang tenggelam
-       Menjaga bentuk payudara
-       Mencegah bendungan ASI
2.3.4Dilakukan pada :
-       Ibu hamil trimester tiga (UK 28-42 minggu)
-       Ibu Nifas Yang Menyusui
1.      Faktor – factor yang mempengaruhi produksi ASI menurut Soetjiningsih (1997):
1.      Makanan yang bergizi
2.      Pikiran yang tenang, dan cukup istirahat
3.      Faktor isapan anak, yaitu :
§Sering atau tidaknya bayi menghisap
§Kuat atau tidaknya bayi menghisap
4.      Perawatan payudara yang baik
2.      Pelaksanaan menurut Soetjiningsih (1997)
      Dilakukan sehari 2x, dapat dilakukan pada waktu akan mandi atau waktu yang lain.
      Perawatan payudara pada waktu ibu menyusui :
§      Persiapan alat
-          Minyak steril atau baby oil
-          Kapas
-          Waskom 2 (untuk air hangat dan dingin)
-          Handuk kering
-          BH khusus untuk ibu yang menyusui, yaitu BH yang menompang / menyangga payudara
§      Langkah – langkah



-    Cuci tangan sebelum melakukan perawatan payudra
-          Kompres kedua putting dengan menempelkan kapas yang dibasahi minyak selama 2 menit
-          Sesudah itu dibersihkan putting dai kerak - kerak
§      Pengurutan I



Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak, tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara
-          Arah urutan dimulai kearah atas kenudian samping (telapak tangan menuju kesisi kanan, telapak kiri kearah sisi kiri)
-          Arah gerakan terahir adalah melintang dibawah payudara kemudian payudara dilepas secara diguncang
§      Pengurutan II



Satu telapak tangan menompang payudara, sedangkan tangan lainnya menggunakan sisi jari kelingking mengurut payudara dari pangkal / atas kearah putting susu
§      Pengurutan III
Satu telapak tangan menompang payudara, tangan lainnya menggenggam dengan menggunakan persendian jari – jari tangan mengurut payudara dari pangkal menuju keputing susu
§      Pengurutan IV



-          Mengompres payudara dengan hangat dan dingin secara bergantian, sambil payudara diketuk – ketuk dengan ujung jari – jari tangan
-          Pakailah BH yang menompang payudara, agar setelah masa menyusui payudara tidak kendor / menggelantung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar