Jumat, 30 Januari 2015

PERAWATAN PAYUDARA PP BAB 3 4 5


BAB III
TINJAUAN KASUS

A.      Pengkajian
Hari / Tanggal / Jam         : Sabtu / 30 Agustus 2008 / 13.00 WIB
Tempat pengkajian           : Rumah keluarga Tn.”S” RT 14 RW 4
Oleh                                  : Putri Pratiwi
1.    Struktur dan Sifat
a.    Nama kepala keluarga         : Tn. “S”
Jenis kelamin                       : laki-laki
Umur                                   : 37 tahun
Agama                                : Islam
Pendidikan                          : SD
Pekerjaan                            : Swasta (pekerja bengkel)
Alamat                                : RT 14 RW 04 Dusun Karangan Desa 
                                             Donowarih Kecamatan Karangploso
                                             Kabupaten Malang.
b.    Data anggota keluarga 
No
Nama
Umur
Sex
Agama
Hubungan
Pendidikan
Pekerjaan
1
2
3
4
Tn. “S”
Ny. “Y”
An. ”R”
By. “D”
37 th
27 th
1,5th
0 hr
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Islam
Islam
Islam
Islam
Suami
Istri
Anak
Anak
SD
SD
Blm sekolah
Blm sekolah
Swasta
IRT
a.    Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjol dalam memutuskan permasalahan adalah kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan istri.
b.    Hubungan dalam keluarga
Hubungan suami istri cukup harmonis meskipun meskipun kadang – kadang terjadi pertengkaran, namun hal tersebut tidak berlarut- larut. Dalam hal mengasuh anak dilakukan oleh istri karena suami bekerja.
c.    Kebutuhan dalam sehari – hari
Ø  Nutrisi
-             Bapak     :  Makan 3x/hari dengan menu 2 porsi nasi, sayur,dan lauk  pauk. Minum air putih 8-12 gelas/hari
-             Ibu          :  Makan 3-4x/hari dengan menu 1 porsi nasi, sayur,dan   lauk pauk. Minum air putih 8 gelas/hari
-             Anak 1   :  Makan 3x/hari dengan menu 1/2 porsi nasi, sayur,dan   lauk pauk. Minum air putih 2-3 gelas/hari
-             Anak 2   :  Hanya minum ASI dan didampingi susu formula SGM setiap 2  jam atau setiap kali lapar sekitar 30cc/habis.
Dalam 1 minggu lauk yang sering dikonsumsi keluarga Tn.”S” yaitu tahu, tempe, dan ikan pindang. Keluarha Tn.”S” mengkonsumsi daging 2 minggu sekali dan ayam 1 minggu sekali.
Ø  Eliminasi
-       Bapak        :  BAB 1 kali/hari, BAK 3-4 kali/hari
-       Ibu             :  BAB 1 kali/hari, BAK 3-4 kali/hari
-       Anak 1      :  BAB 1-2 kali/hari, BAK 5-6 kali/hari(masih ngompol)
-       Anak 2      : BAB 2 -3 kali/hari (mekonium), BAK sering/menggompol.
Ø  Olahraga
Ibu mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak pernah olahraga
Ø  Personal hygiene
-       Bapak     :  Mandi 2-3 kali/hari, gosok gigi setiap kali mandi, keramas 3-4 kali/minggu, ganti pakaian setiap kali kotor, ganti pakaian dalam 2-3 kali/hari
-       Ibu          : Mandi 2-3 kali/hari, gosok gigi setiap kali mandi, keramas 3-4 kali/hari, ganti pakaian setiap kali kotor,   ganti pakaian dalam 2-3 kali/hari
-       Anak 1   : Mandi 2-3 kali/hari, gosok gigi setiap kali mandi,  keramas 4-5 kali/hari, ganti pakaian setiap kali kotor,   ganti pakaian dalam setiap kali basah atau setiap kali  kotor
-       Anak 2   : Mandi 2 kali/hari, keramas 3-4 kali/hari, ganti pakaian setiap kali kotor, ganti popok setiap kali basah atau setiap kali habis BAB/BAK
Ø  Istirahat
-       Bapak     :  Tn.”S” tidak pernah tidur siang dikarenakan sibuk bekerja, tidur malam 7-8 jam/hari yaitu mulai jam 22.00-05.00 WIB
-       Ibu          :  Ny.”Y” tidur siang setelah kedua anaknya tidur dan  setelah semua pekerjaan rumah selesai, tidur malam 7-8 jam/hari yaitu mulai jam 21.00-04.00 WIB, namun setelah memiliki bayi ibu sering terbangun pada malam hari karena bayinya nangis lapar atau BAK/BAB.
                            Anak 1  :     An.”R” tidur siang 1-2 jam/hari yaitu sejak jam 11.00-13.00 WIB, tidur malam 10-11 jam/hari yaitu sejak jam 19.00-06.00 WIB
-    Anak 2   :  16-20 jam/hari, By.”D” hanya terbangun karena lapar atau BAB/BAK
Ø  Rekreasi
Kebiasaan rekreasi ketempat hiburan jarang dilakukan, bila ada waktu senggang digunakan untuk menonton televisi atau berkumpul bersama keluarga
Ø  Kebiasaan berobat
-       Bapak     :  Tn.”S” biasa membeli obat atau jamu di toko/warung terdekat karena penyakit yang sering diderita yaitu pegal linu
-       Ibu          : Ny.”Y” biasa membeli obat atau jamu di toko/warung terdekat karena penyakit yang sering diderita yaitu pegal linu dan pusing
-       Anak 1   :  An.“R” setiap bulan mengikuti posyandu di RW. 01 untuk memantau apakah pertumbuhan dan perkembangannya sesuai usia apa tidak dan telah mendapatkan imunisasi lengkap antara lain :
K  Hepatitis B1 saat umur 0 hari
K  BCG saat umur 1 bulan
K  Hepatitis B2, DPT 1, dan polio 1 saat umur 2 bulan
K  Hepatitis B3, DPT 2, dan polio 2 saat umur 3 bulan
K  DPT 3, polio 3 saat umur 4 bulan
K  Campak, polio 4 saat umur 9 bulan
Jika An.”D” sakit oleh ibu dibawa kepuskesmas atau polindes. Penyakit yang sering diderita yaitu batuk, pilek, dan panas
-       Anak 2   : By.”D” telah mendapatkan imunisasi Hepatitis B1 saat umur 0 hari
Ø  Kebiasaan lain
-       Bapak     : merokok, minum jamu udekan, dan minum kopi
-       Ibu          : minum jamu gendong, tidak memiliki kebiasaan oyok
-       Anak 1   : -
-       Anak 2   : -
2.      Faktor sosial budaya
a.       Penghasilan dan pengeluaran
-          Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah suami sebagai pekerja bengkel dan petani.
-          Penghasilan suami perbulan tidak tetap kurang lebih Rp 600.000- 800.000/ bulan.
b.      Sistem nilai
Keluarga Tn.”S” adalah suku Jawa, dalam keluarga tidak ada nilai tertentu yang bertentangan dengan ras.
c.       Interaksi keluarga dengan masyarakat
Seluruh anggota keluarga biasanya kumpul pada sore hari setelah Tn.”S” pulang kerja. Kesempatan ini digunakan untuk melihat televisi bersama sambil bersenda gurau atau berbincang-bincang.
Tn.”S” dan Ny.”Y” selama bulan puasa tidak pernah mengikuti tadarus di Mushola sekitar tempat tinggalnya.
d.      Spiritual
Seluruh anggota keluarga Tn.”S” menganut agama islam.

e.       KB
Ny.”Y” setelah kelahiran anak pertama mengikuti KB suntik 1 bulan selama ± 1,5 tahun, namun sekarang ibu belum memiliki pilihan metode KB yang akan digunakan selanjutnya, dan ingin berunding dulu dengan suami.
3.      Faktor lingkungan.
B.  Menentukan diagnosa/masalah kebidanan
No
Data
Masalah kebidanan
1
Ds :   Ibu mengatakan ASInya belum  keluar lancar
Do : -    Post partum hari pertama
        -    TD  : 120/80 mmHg
        -    N    : 88 x/menit
        -    KU : baik
        -    Putting menonjol, kotor, dan hanya payudara kanan yang  telah mengeluarkan kolostrum sedikit
        -    Kontraksi uterus baik teraba keras, dan globuler
Kurangnya nutrisi dan pengetahuan ibu tentang perawatan payudara
C.   Prioritas masalah
Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara
No
kriteria
Perhitungan
Score
Pembenaran
1

2


3


4




Sifat masalah skala tidak/kurang sehat
Kemungkinan masalah dapat diubah.
Potensi masalah untuk diubah.

Menonjolkan masalah.


Total
2/3x1

2/2x2


2/3x1


2/3x1


2/3

2


2/3


2/3



4
Tahu/tidak tahu dan memerlukan penyuluhan segera.
Masalah mudah diubah dengan penyuluhan yang tepat

Dengan penyuluhan yang tepat terutama partisipasi keluarga dalam mendukungnya.
Keluarga tidak menyadari kurangnya pengetahuan tersebut merupakan masalah yang harus segera ditangani.
D.   Perencanaan
Masalah kesehatan :
Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara.
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan keluarga Tn “ S “ dapat :
-         Mengerti tentang pentingnya perawatan payudara.
-         Ibu tahu dan mengerti tentang langkah-langkah perawatan payudara.
-         Ibu tahu akan pentingnya nutrisi dalam proses laktasi
-         Ibu tidak melakukan pantang makanan agar ASI dapat keluar dengan lancar
-         Ibu mau, dan mampu melakukan perawatan payudara secara mandiri
-         Agar tidak terjadi komplikasi seperti mastitis dan bendungan ASI
-         Setelah dilakukan perawatan payudara ASI dapat keluar dengan lancar
Kriteria :
-         Adanya respon verbal.
-         Umpan balik secara lisan
Standart :
-         Minimal ibu dapat mengulang langkah-langkah perawatan luka perineum yang telah diajarkan oleh petugas kesehatan
-         Ibu dapat mempraktekannya sendiri
-         Kunjungan rumah minimal 3-4 kali atau sampai ASI keluar dengan lancar.
Intervensi :
1.      Persiapkan alat
R/ memudahkan petugas kesehatan saat merawat payudara
2.      Berikan penyuluhan tentang perawatan payudara.
R/ agar ibu dan keluarga mengerti mengenai perawatan luka perineum
3.      Jelaskan pentingnya perawatan payudara selama masa nifas.
R/ agar ibu dan keluarga mengeti akan pentingnya perawatan payudara selama masa pemulihan/selama masa nifas.
4.      Beritahu dan jelaskan pada ibu dan keluarga tentang langkah-langkah perawatan payudara yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan
R/ ibu tahu dan mengerti tentang langkah perawatan payudara
5.      Lakukan perawatan payudara
R/ mempercepat proses penyembuhan payudara
6.      Anjurkan ibu untuk mengulangi apa yang telah petugas kesehatan berikan
R/ menguji kemampuan ibu dan agar ibu lebih cepat mengerti
7.      Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi tanpa melakukan pantang makanan dan banyak minum air putih.
R/ memenuhi kebutuhan gizi tubuh ibu dan merperlancar pengeluaran ASI
8.      Ajarkan pada ibu cara cebok yang baik dan benar.
R/ mencegah masuknya bakteri dan kuman masuk ke genetalia.
9.      Anjurkan ibu untuk sering ganti BH setiap kali basah dan anjurkan untuk memakai BH dari bahan yang menyerap keringat
R/ mencegah masuknya kuman
10.  Informasikan pada ibu dan keluarga kapan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah
R/ agar saat petugas kesehatan kunjungan ibu dan keluarga berada di rumah
11.  Lakukan kunjungan rumah minimal 3-4 kali atau sampai berhasil
R/ untuk mengetahui kondisi luka perineum ibu ddan mendeteksi dini adanya komplikasi.

E.  Pelaksanaan
Tanggal
Implementasi
30 Agustus 2008
Jam 13.00 WIB

















-      Mempersiapkan alat
·         Minyak steril atau baby oil
·         Kapas
·         Waskom 2 (untuk air hangat dan dingin)
·         Handuk kering
·         BH khusus untuk ibu yang menyusui, yaitu BH yang menompang / menyangga payudara
-          Mengkaji status keluarga dan lingkungan dengan wawancara dan pengamatan
-          Memberikan penyuluhan tentang perawatan payudara
-          Menjelaskan pentingnya perawatan payudara
-          Memberitahu dan menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang langkah-langkah perawatan payudara yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan
-          Melakukan perawatan payudara
·         Pengurutan I


 
-          Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak, tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara
-          Arah urutan dimulai kearah atas kemudian samping (telapak tangan menuju kesisi kanan, telapak kiri kearah sisi kiri)


 
-          Arah gerakan terahir adalah melintang dibawah payudara kemudian payudara dilepas secara diguncang
·         Pengurutan II

Satu telapak tangan menompang payudara, sedangkan tangan lainnya menggunakan sisi jari kelingking mengurut payudara dari pangkal / atas kearah putting susu
·         Pengurutan III

Satu telapak tangan menompang payudara, tangan lainnya menggenggam dengan menggunakan persendian jari – jari tangan mengurut payudara dari pangkal menuju keputing susu
·         Pengurutan IV

-          Mengompres payudara dengan hangat dan dingin secara bergantian, sambil payudara diketuk – ketuk dengan ujung jari – jari tangan
-          Pakailah BH yang menompang payudara, agar setelah masa menyusui payudara tidak kendor / menggelantung
-          Menganjurkan ibu untuk mengulangi apa yang telah petugas kesehatan berikan
-          Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi tanpa melakukan pantang makanan dan banyak minum air putih.
-          Menganjurkan ibu untuk sering ganti BH setiap kali basah/setiap kali habis BAK/BAB dan memakai BH dari bahan yang menyerap keringat.
-          Selanjutnya memberitahu ibu kapan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah.
-          Memberitahu apa tujuan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah.
-          Menganjurkan ibu untuk merawat payudara secara mandiri setelah pulang dari polindes, seperti yang telah diajarkan oleh petugas kesehatan sampai ASI lancar


G.     Evaluasi
 
Tanggal / Jam
Evaluasi
30 Agustus 2008
Jam 14.00 WIB
S :  Ibu dan keluarga sudah mengerti dengan penjelasan petugas dan akan melakukan apa yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan
O :     Ibu tampak menganggukkan kepala dan dapat mengulangi penjelasan petugas
A : Ny.”Y” post partum hari ketiga dengan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara
P : -      Informasikan pada ibu dan keluarga kapan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah
 -      Lakukan kunjungan tanggal 31 Agustus 2008 

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal           : 31 Agustus 2008
Jam                  : 12.00 WIB
Tempat            : Rumah Tn.”S” RT. 14 RW. 04 Dusun Karangan Desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang
S : Ibu mengatakan sudah melakukan perawatan payudara meskipun tidak urut sesuai dengan teknik yang sudah diajarkan oleh petugas kesehatan (mahasiswa).
O :
§      TD  : 120/80 mmHg
§      N    : 84 x/menit
§      KU : baik
§      Putting menonjol, bersih, ASI sudah keluar dengan lancar
§      Kontraksi uterus baik teraba keras, dan globuler. TFU 2 jari bawah pusat
A : Ny.”Y” post partum hari ketiga dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara
P :
*    Anjurkan ibu agar tidak melakukan pantang makanan
*    Berikan motivasi pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
*    Menjelaskan kembali pada ibu tentang praktek ulang  yang dilakukan oleh ibu kurang benar
*    Mengajarkan kembali apabila ibu kurang mengerti tentang tindakan yang kita lakukan
*    Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kualitas dan kuantitas gizi yang baik atau sesuai kebutuhan tubuh ibu
*    Lakukan perawatan payudara
*    Informasikan pada ibu dan keluarga kapan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah
*    Lakukan kunjungan rumah tanggal 1 September 2008
I :
©   Menganjurkan ibu agar tidak melakukan pantang makanan
©   Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kualitas dan kuantitas gizi yang baik atau sesuai kebutuhan tubuh ibu
©   Melakukan perawatan payudara
©   Informasikan pada ibu dan keluarga bahwa petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah ulang tanggal 1 September 2008
E : - Terdapat pengeluaran ASI
     -  Ibu dapat mempraktekkan perawatan payudara meskipun tidak berurutan

Tanggal           : 1 September 2008
Jam                  : 15.00 WIB
Tempat            : Rumah Tn.”S” RT. 14 RW. 04 Dusun Karangan Desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang

S : Ibu  mengatakan masih melakukan perawatan secara urut tapi hanya dilakukan 1 x sehari, sesuai dengan teknik yang sudah diajarkan oleh petugas (mahasiswa).
O :
§      TD  : 120/80 mmHg
§      N    : 84 x/menit
§      KU : baik
§      Putting menonjol, bersih, ASI sudah keluar dengan lancar
A : Ny.”Y” post partum hari keempat dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara
P :
*    Anjurkan ibu agar tidak melakukan pantang makanan
*    Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kualitas dan kuantitas gizi yang baik atau sesuai kebutuhan tubuh ibu
*    Informasikan pada ibu dan keluarga kapan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah
*    Lakukan kunjungan rumah tanggal 4 September 2008
I :
©   Menganjurkan ibu agar tidak melakukan pantang makanan
©   Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kualitas dan kuantitas gizi yang baik atau sesuai kebutuhan tubuh ibu
©   Melakukan perawatan payudara
©   Informasikan pada ibu dan keluarga bahwa petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah ulang tanggal 4 September 2008
E : -  Pengeluaran ASI lancar dan tidak terdapat bendungan ASI
      - Ibu sudah melakukan perawatan payudara secara benar meskipun belum sempurna.



Tanggal           : 4 September 2008
Jam                  : 08.00 WIB
Tempat            : Rumah Tn.”S” RT. 14 RW. 04 Dusun Karangan Desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang

S : Ibu  mengatakan masih melakukan perawatan payudara secara urut dan dilakukan 2 x sehari sesuai dengan teknik yang sudah diajarkan oleh petugas kesehatan (mahasiswa)
O :
§      TD  : 120/80 mmHg
§      N    : 84 x/menit
§      KU : baik
§      Putting menonjol, bersih, ASI sudah keluar dengan lancar
A : Ny.”Y” post partum hari ketujuh dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara

P :
*    Anjurkan ibu agar tidak melakukan pantang makanan
*    Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kualitas dan kuantitas gizi yang baik atau sesuai kebutuhan tubuh ibu
*    Berikan konseling KB
*    Informasikan pada ibu dan keluarga kapan petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah
*    Hentikan kunjungan
I :
©   Menganjurkan ibu agar tidak melakukan pantang makanan
©   Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kualitas dan kuantitas gizi yang baik atau sesuai kebutuhan tubuh ibu
©   Melakukan perawatan payudara
E : Pengeluaran ASI lancar dan tidak terdapat bendungan ASI




BAB IV
PEMBAHASAN


Dalam taeori, sebelum melakukan perasat apapun diharusakan melakukan cuci tangan di air mengalir dengan sabun.Kemudian dikeringkan dengan handuk kering dan bersih.Dalam praktek juga dilakukan cuci tangan sebelum melakukan perasat.Tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan tentang cuci tangan sebelum melakukan perasat.
Sebelum melakukan perawatan payudara pada ibu nifas, dilakukan pemeriksaan fisik dan TTV dalam praktek.Dalam teoripun dijelaskan bahwa pemeriksaan fisik dan TTV perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh ibu sebelum di tegakkan diagnosa.Tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek dilapangan dalam hal pemeriksaan fisik dan TTV.
Perawatan payudara dilakukan sampai ASInya keluar.Perawatan dilakukan dengan memberikan minyak pada telapak tangan, namun terlebih dahulu dialkukan kompres pada puting dengan menempelkan kapas yang dibasahi minyak selama 2 menit yang berguna untuk membersihkan puting dari kerak-kerak.Tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek dilakukan dalam hal perawatan payudara.
Kapas, minyak baby oil, waslap, baskom berisi air hangat dan air dingin yang telah dipakai untuk perawatan payudara merupakan sampah yang pengelolaannya berbeda. Dalam teori kapas dapat dibuang disampah non medis,sedanggkan waslap dapat di cuci sendiri. Dalam praktek juga dilakukan demikian. Tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek dilapangan dalam hal pengelolaan sampah.







BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya, bila bayi meninggal laktasi harus dihentikan dengan cara pemalutan mammae sampai tertekan dan pemberian obat estrogen untuk suspensi LH seperti tablet lynoral dan periodel.
Perawatan payudara dilakukan pada ibu hamil trimester tiga (UK > 28 minggu) dan ibu nifas yang menyusui. Manfaat dilakukan perawatan payudara yaitu untuk memperlancar dan memperbanyak pengeluaran ASI, memberikan rasa nyaman pada ibu, menonjolkan puting susu yang tenggelam, menjaga bentuk payudara, mencegah bendungan ASI.
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi maka dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn “S” termasuk dalam keluarga cukup karena rumah yang ditempati merupakan milik sendiri. Memiliki hewan ternak yaitu sapi dan mempunyai penghasilan walaupun tidak tetap setiap bulan, tetapi sudah mencukupi kebutuhan keluarganya. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn “S” yaitu Ny “Y” P2002 Ab000 post partum hari pertama dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya perawatan payudara. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada di keluarga Tn “S” ibu sudah dapat mempraktekkan dengan benar cara perawatan payudara. Pada dasarnya keluarga Tn “S” sudah memiliki sikap sadar kesehatan, terbukti pada catatan evaluasi dan catatan perkembangan keluarga Tn “S” sudah berusaha mengatasi masalahnya.

5.2  Saran
  1. Untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat lebih ikut sering penyuluhan yang ada di desanya sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang dapat bermanfaat di dalam keluarganya.
  1. Untuk tenaga kesehatan
-          Untuk menentukan suatu masalah kebidanan terutama pada ibu hamil yang kurang pengetahuan tentang pentingnya perawatan payudara sebaiknya dilakukan pengkajian terlebih dahulu sehingga masalah tersebut dapat ditangani. Pemberian penyuluhan pada ibu hamil tentang perawatan payudara dengan dibantu pihak-pihak lain yang bersangkutan agar lebih mengena pada sasaran.
-          Tenaga kesehatan sebaiknya senantiasa memberikan motivasi pada ibu-ibu hamil untuk selalu melakukan perawatan kebersihan diri terutama pada payudara.
  1. Untuk Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuannya sehingga apabila mendapatkan permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan, mahasiswa mampu memecahkan permasalahan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar