Rabu, 02 Januari 2013

Bad Love



“Wahh ada foto terbarunya Kent Imura ya?” kagumku.
            “Iya, nih fotonya.”Sambil menyodorkan selembar foto seorang tokoh idola cowok yang tampan padaku.
            “Kerenn banget.kalo dilihat dari deket, Kent Imura kelihatan lebih cakep ya.”
            “Hei, hei Sayaka.Ngeliatin fotonya biasa aja dong, tuh matamu sampek gak berkedip.”
            “Iya nih, sangking cakepnya aku sampek gak sadar.”Gurauku.“Ya udah aku mau simpen di buku harianku ahh, biar setiap saat bisa kuliat.”
Aku pun membuka isi tasku dan mencari buku harian.Aneh, kok gak ada ya?Padahal seingatku selaluu kusimpan ditas.
            “Kenapa Sayaka?”
            “Buku harianku gak ada.Padahal selalu ada ditas, kok gak ada ya?”
            “Mungkin aja kamu lupa naruhnya kali.Coba kamu cari aja dirumah.”
            “Iya juga yah, ya udah nanti coba aku cari dirumah.”
            “Oh iya gimana kabarmu dengan kak Taka.”
            “Oo itu, aku gak tau.”Singkatku.
            “Loh kok gak tau, kamu yang menjalani hubungan kok malah gak tau sih.”
            “Ya aku emang gak tau.Saat kemarin aku bertanya dan meminta penjelasan, dia hanya mengucapkan kata maaf saja.”
            “Dia itu emang bener-bener brengsek. Bisanya Cuma bilang maaf aja, nanti juga kalo udah dimaafin pasti akan ngelakuin hal yang sama lagi. Cowok kayak gitu mending dibuang aja kelaut.”
            “Udah, udah.Aku gak apa-apa kok. Mungkin dia sekarang udah berubah.” Belaku.
            “Dasar playboy.Bisa-bisanya dia mempermainkan cewek sabar kayak kamu ini. Udah jelas-jelas dia sering berselingkuh, tapi malah gak pernah ngaku.”Melihat kekesalan diwajah temenku itu, aku pun tersenyum. “Ehh Sayaka, kenapa kamu malah ketawa sih?”
Saat sedang asyik bercanda, tiba-tiba ada seorang cowok yang datang menghampiriku.
            “Sayaka, cepat lari.Dia itu Akiyoshi, dia cowok yang sangat berbahaya. Cepat lari.” Teriak temenku.
Sontak aku pun berlari sekencang-kencangnya menjauhi cowok itu.Namun cowok itu tetep saja mengejarku.Siapa dia?Kenapa dia mengejarku?Apa urusan dia mengejarku? Padahal sebelumnya aku tak pernah bertemu dengannya?Sangking kencangnya berlari, aku gak sadar ada sebuah batu didepan.Aku pun tersandung, namun dengan sigap cowok itu menangkapku.
            “Kamu gak apa-apa?” tanyanya khawatir.Wajahnya cukup tampan, gak seperti cowok yang berbahaya.
Saat kulihat lengannya penuh dengan tato.
            “Wahh indah sekali.” Kagumku.
Dia pun tiba-tiba melepaskan pelukannya.Kulihat wajahnya memerah.
            “Kamu ngomong apa sih?”
            “Tato itu kalo dilihat dari dekat ternyata indah banget ya.Baru kali ini aku melihat tato seindah itu.”
Kata-kataku itu sejenak membuatnya terdiam.Sepertinya dia malu.
            “Kamu Sayaka kan?” tanyanya dingin.
            “I..iya. kok kamu tau namaku?”
            “Nih, aku kembalikan bukumu.” Dia melemparkan sebuah buku kepadaku.
Buku harianku.Ternyata buku harianku ada di dia.
            “Aku temukan buku itu di loker tempatmu.Jadi langsung ku ambil, lain kali kalo naruh buku harus hati-hati.Jangan sampai terjatuh lagi, karena aku gak akan mengambilnya lagi untukmu.”
            “Te..terima kasih ya.” Kutersenyum.Sejenak mataku terpesona dengan keindahan tato yang ada dilengannya.“Tato itu, sakit ya kalo di gambar?”
            “Emang kenapa?”
            “Mungkin kalo dilihat agak serem sih, tapi kalo dilihat dari dekat indah banget.Hasil karya tangan manusia, bener-bener cantik.Aku jadi pengen di tato juga.”
            “Hei, tato itu Cuma buat cowok aja.Cewek gak pantes, karena mereka terlalu lemah.”
Dia pun langsung pergi.Cowok itu tampan banget ya, meski pun banyak tato dilengannya tapi sepertinya dia cowok yang baik.kenapa dadaku berdebar-debar ya? Aku jadi pengen ketemu lagi dengannya.

            “Sayaka, gimana kemarin? Kamu gak apa-apa kan?”
            “Aku gak apa-apa kok, dia hanya mau mengembalikan buku harianku saja.”
            “Syukurlah kalo kamu emang gak apa-apa.Tapi kok aneh ya, kenapa dia mau kesini hanya untuk mengembalikan buku harianmu?Kamu harus berhati-hati loh Sayaka, dia itu cowok yang sangat berbahaya.Bahkan seluruh sekolah pun takut dengannya.”
            “Tapi menurutku dia cowok yang baik, wajahnya juga tampan.”Belaku.
            “Emang sih dia tampan.Andaikan aja dia gak punya tato, aku pasti mau jadi pacarnya.”Guraunya.
Saat sedang mengobrol tiba-tiba seorang cowok lewat didepan kelasku, dia sedikit tersenyum padaku.
            “Bukannya itu Akiyoshi.” Ucapku.Aku pun langsung mengejarnya.
            “Sayaka, kamu mau kemana? Jangan dekati dia. Dia sangat berbahaya.” Teriak temenku.
Tapi aku gak memperdulikannya,aku tetap mengejar Akiyoshi. Kemana dia pergi ya?Kok cepet banget ngilangnya.Sepertinya dia masuk ke kelas 3 deh, coba kulihat.Saat kubuka pintu kelas 3, aku bener-bener terkejut melihat Akiyoshi menghajar kak Taka.Kak Taka babak belur dihajar olehnya.Aku pun langsung tertunduk lesu, kakiku tak mampu lagi untuk berdiri.Kenapa dia menghajar kak Taka.Benarkah?Benarkah yang kulihat sekarang?Benarkah dia sangat berbahaya.Perlahan Akiyoshi mendekatiku.
            “Maaf, kemarin aku gak sengaja sedikit membaca buku harianmu. Mulai sekarang kamu gak perlu sedih lagi sama cowok itu ya, aku udah ngasih dia pelajaran.”
Aku hanya terdiam, mulutku terkunci melihat semua kejadian itu.Ternyata Akiyoshi sempat membaca buku harianku.Apa dia melakukannya karena dia khawatir padaku? Akiyoshi pun beranjak menjauhiku.Gak mungkin, gak mungkin Akiyoshi seperti itu.Akiyoshi berbuat seperti itu hanya karena ingin melindungiku.Aku pun bergegas berdiri dan mengejarnya.
            “Akiyoshi!!!” teriakku.Kulihat dia sedang berjalan menuju halaman sekolah.Tiba-tiba aku langsung memeluknya.“Jangan pergi.” Ucapku sambil menangis.
            “Kenapa kamu menangis? Cewek cantik sepertimu gak pantas nangis.” Ucapnya sambil mengusap air mata dipipiku.
            “Te..terima kasih ya, Akiyoshi.”
            “Aku gak mau ucapan terima kasih, aku Cuma butuh janji.”
“Janji.Janji apa?”
“Mulai sekarang kamu harus janji gak akan sedih lagi.karena aku gak akan pernah mengusap air matamu lagi.”
Dan tiba-tiba Akiyoshi pun menciumku.Ciumannya bener-bener lembut.Ciuman yang tak pernah kurasakan sebelumnya.Akiyoshi, bolehkah aku menganggap  kalo  kamu menyukaiku.
            “Kita jalan-jalan yukk.”Ajaknya.
            “Jalan-jalan kemana?”
            “Kemana aja yang penting bisa bikin kamu senang.”
            “Emmm, bagaimana kalo ke taman hiburan aja.” Saranku.
            “Ya udah, ayo kita pergi.” Dia pun langsung menggendongku.
            “Hei Akiyoshi, kamu ini apa-apa’an?Turunkan aku.”
            “Tubuh cewek itu lemah dan rapuh, jadi harus dijaga baik-baik.”
            “Tapi gak perlu digendong juga kan? Ayo turunkan aku, nanti bisa dilihat banyak orang.”
Akiyoshi pun menurunkanku.Dan tiba-tiba dia menggandeng erat tanganku.
            “Selama ini selain memukul, tanganku gak pernah kugunakan untuk yang lainnya.”Senyumnya.
Dia pun langsung membawaku pergi.Kami seperti sepasang kekasih, bergandengan tangan dengan mesra.Ternyata dibalik tatonya, tangannya terasa sangat lembut.Bener-bener bukan seperti orang yang berbahaya.
Sesampainya di taman hiburan.
            “Wahh indah banget, udah lama aku gak kesini.” Kagumku.
            “Kamu bener-bener suka taman hiburan ya?”
Aku hanya mengangguk.
            “Ayo kita naik bianglala.”
            “Bianglala.Gak ahh, aku gak mau.Aku bukan anak kecil.”
            “Ayolah, ayo ayo. Temenin aku.” mintaku.
Aku pun langsung menarik tangannya, aku memaksa dia naik bianglala.
            “Wahh pemandangan dari sini indah banget, kita bisa melihat sekeliling taman hiburan.Tuh disana kita juga bisa ngelihat menara Tokyo.Aku bener-bener seakan dekat dengan langit.”
Saat sedang asyik menikmati pemandangan, tiba-tiba Akiyoshi memelukku dari belakang.
            “A..akiyoshi. ka..kamu kenapa? Kamu takut ketinggian ya?” ucapku gugup.
            “Nggak, aku gak takut.Aku hanya ingin memelukmu.Biarkan aku memelukmu seperti ini, beberapa menit aja.”
Aku hanya terdiam, kurasakan kelembutan pelukannya.Sejenak kulihat Akiyoshi menutup matanya.Sepertinya dia begitu tenang saat memelukku.Ada apa ini ya? Kenapa aku berdebar-debar seperti ini? Akiyoshi, kenapa kamu membuatku berdebar seperti ini?
Akhirnya saat bianglala berhenti, dia pun melepaskaan pelukannya dan langsung menggandengku.
            “Ehh ada es krim tuh, kita beli ya.” Aku pun berlari ke penjual es krim yang ada disamping taman hiburan. “Kamu gak mau?”
            “Nggak, aku gak terlalu suka es krim.Kamu makan aja.”
            “Ya udah kalo gak mau.” Aku pun melahap es krim itu, seperti seorang anak kecil.
            “Kamu bener-bener suka es krim ya.”Ucapnya.Aku hanya tersenyum.       
Akiyoshi melihatku yang sedang makan es krim itu.Dan tiba-tiba dia menjilat sisa es krim yang menempel di sela-sela bibirku.sejenak aku terdiam.
            “Hei, kenapa kamu diam? Kalo kamu diam terus, nanti es krimnya keburu mencair loh.” Aku pun melanjutkan memakan es krim itu.“Makan es krimnya pelan-pelan dong, kalo gak pelan-pelan nanti aku bisa menjilat bibirmu lagi loh.”Guraunya.Aku bener-bener malu.
Aku pun melahap es krim itu pelan-pelan.Aku gak habis pikir, kenapa dia melakukan hal seperti itu ya?Dadaku semakin berdebar kencang.
            “Oh iya udah sore nih. Ayo, kuantar kamu pulang.”Senyumnya.aku pun membalasnya dengan senyuman.
Dibalik tatonya yang seram, ternyata tersimpan senyuman yang sangat manis.
Sesampainya didepan rumah.
            “Nah udah sampai, cepet kamu masuk.Ini udah malam.”
            “Iya.Terima kasih ya.”
Saat aku hendak masuk kedalam rumah, tiba-tiba…
            “Tunggu dulu.”
            “Ada apa Akiyoshi?”
Perlahan diamendekatiku, sebuah ciuman mendarat dikeningku. Wajahku menjadi memerah.
            “Selamat tidur ya, Sayaka.Sampai ketemu besok disekolah.”
Sangking malunya aku pun langsung masuk tanpa mengucapkan apapun padanya.Kubaringkan tubuhku diranjang dan mengingat kejadian-kejadian romantic yang seharian ini aku lalui dengannya.Dia cowok yang bener-bener baik, sedikit pun gak berbahaya.












 

            “Sayaka, tadi kamu dicari tuh sama kak Taka.”
            “Kak Taka?” tanyaku heran.“Kenapa dia mencariku?”
            “Ya aku juga gak tau.Sepertinya ada sesuatu yang penting.”
            “Ya udah kalo gitu aku mau cari dia dulu ya?”
Aku pun bergegas mencari kak Taka.Beberapa teman bilang kalo dia ada di atap sekolah.Aku pun pergi ke atap sekolah.Kulihat dia sedang berdiri di pinggiran pagar besi.
            “Kak Taka.” Sapaku.
            “Ehh Sayaka, aku udah nunggu kamu dari tadi loh.” Dia pun menghampiriku dan membelai lembut rambutku.“Aku kangen banget sama kamu.Kita jadian lagi yukk, maaf ya atas kejadian beberapa hari yang lalu.Cewek itu sih yang merayuku dulu, jadi aku ikut terpancing deh. Tapi sekarang aku udah putus darinya kok, kamu mau maafin aku kan.” Dia mencium mesra bibirku.
Aku bener-bener ingin pergi darinya, tapi gak tahu kenapa tubuhku seakan gak bisa bergerak.Padahal dari dulu aku udah tahu kalo dia cowok brengsek, tapi kenapa aku selalu mengalah.Namun tiba-tiba seorang datang dan menghajar kak Taka.
            “Dasar cowok brengsek.Berani-beraninya kamu mencium Sayaka.Padahal kamu udah mengkhianatinya.”
            “Hei Akiyoshi, jangan ikut campur deh.”
            “Jelas aku harus ikkut campur.” Dia terus memukul kak Taka.
            “Emangnya kamu ini siapanya Sayaka? Kenapa kamu selalu melindunginya.Aku ini pacarnya, jadi aku yang lebih berhak atas dirinya.”
            “Pacar macam apa yang selalu mengkhianati pacarnya sendiri, pacar macam apa yang bisa-bisanya berciuman dengan cewek lain.” Tangan Akiyoshi tak henti-hentinya memukul kak Taka.
Dalam hati aku menjerit, udah Akiyoshi.Udah.Jangan berantem lagi, udah Akiyoshi.Tak tahan dengan perkelahian itu, aku pun menghampiri mereka bermaksud untuk melerai.Namun tanpa sengaja sebuah pukulan Akiyoshi mengenai pipiku. Bakk…Pukulan itu begitu keras mengenai pipiku, hingga aku pun terjatuh.
            “Cowok kurang ajar. Beraninya kamu memukul pacarku.”Bentak kak Taka.
Sejenak Akiyoshi hanya terdiam, dia menatapku dengan lesu.
            “Ke..kenapa kamu menghalangiku memukulnya?” ucapnya pelan. “Oh iya. Dia kan pacarmu, jelas kamu melindunginya. Kamu juga pasti sangat mencintainya kan?”
Akiyoshi, kenapa dia berkata seperti itu.Dia pun langsung pergi dengan wajah yang sedih.Padahal maksudku gak seperti itu, aku bukannya membela kak Taka.Aku hanya gak mau kamu berantem lagi.Aku gak mau melihat kamu terluka.
Sepulang sekolah aku pun langsung pergi ke loker untuk mengambil sepatuku.Namun tak jauh dari loker, kulihat Akiyoshi sedang menaruh sesuatu didalam lokerku.Dia pun bergegas langsung pergi. Akiyoshi, apa yang dia letakkan dalam lokerku ya? Aku pun mendekat dan membuka lokerku.Kulihat sebuah plester, di plester itu tertulis kata “maaf”.Akiyoshi, ternyata dia menaruh plester.Ternyata dia mengkhawatirkanku.Akiyoshi, aku harus mengutarakan perasaanku padanya.Aku pun mengejarnya.Kulihat dia sedang berjalan keluar sekolah.Aku pun langsung memeluknya hingga kami berdua terjatuh.
            “Sayaka.”
            “Akiyoshi.A..aku. aku juga ingin di tato sepertimu, kumohon.”
Mendengar kata-kataku itu, seketika Akiyoshi pun membalikkan tubuhku.Dia membuka baju bagian belakang, dan menggambar sesuatu.Hanya dalam beberapa detik aja gambar itu selesai.
            “Ini kan gambar hati?Kenapa kamu menggambarnya pake spidol?Aku kan ingin tato sepertimu.”
Namun Akiyoshi pun memelukku.
            “Aku gak mungkin menggambarmu dengan tato, aku gak mungkin melukai tubuh cewek yang aku sukai.”Ucapnya pelan.“Sayaka.Aku suka kamu, suka sekali.”
“Aku juga suka kamu, Akiyoshi.”
Dia pun menciumku dengan mesra.Ini adalah awal dari sebuah kebetulan.Kebetulan yang sangat gak wajar, namun berakhir dengan manis.

^_^ THE END ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar