BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kontrasepsi AKDR
1.
Pengertian
Alat kontrasepsi dari benang sutra yang
dimasukan pada rahim
( Manuaba, Ilmu
Kebidanan, Penyakit kandungan, dan keluarga berencana, 1998 )
2.
Cara Kerja
a.
Menghambat kemampuan sperma
untuk masuk ke tuba falopii
b.
Mempengaruhi fertilisasi
sebelum ovum mencapai cavum uteri
c.
AKDR bekerja terutama
mencegah sperma dan ovum bertemu
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi ovum dalam
uterus
3.
Keuntungan
a.
Sangat efektif : 0,6 – 0,8
kehamilan/ 100 perempuan dalam 1 tahun pertama ( 1 kegagalan dalam 125 – 170
kehamilan )
b.
Dapat efektif segera setelah
pemasangan
c.
Metode jangka panjang ( 10
tahun proteksi dari Cu T-380A dan tidak perlu diganti )
d.
Sangat efektif karena tidak
perlu lagi mengingat - ngingat
e.
Tidak berpengaruh pada hubungan
suami istri
f.
Meningkatkan kenyamanan seksual
karena tidak khawatir hamil
g.
Sedikit efek samping hormonal
dengan Cu T-380A
h.
Tidak mempengaruhi kualitas dan
volume ASI
i.
Dapat dipasang setelah
melahirkan atau setelah abortus ( apabila terjadi infeksi )
j.
Dapat digunakan sampai
menopause ( 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir
k.
Tidak ada interaksi dengan obat
– obat
l.
Membantu mencegah kehamilan
4.
Keterbatasan
a.
Efek samping yang umum terjadi
:
-
Perubahan siklus haid ( umumnya
pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan )
-
Haid lebih lama dan banyak
-
Perdarahan ( spotting ) antara
menstruasi
-
Saat haid lebih sakit
b.
Komplikasi
-
Merasakan sakit dan kejang
selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan
-
Perdarahan berat antara haid yang memungkinkan anemia
-
Perforasi dinding uterus (
sangat jarang apabila pemasangannya benar )
c.
Tidak mencegah IMS termasuk
HIV/ AIDS
d.
Tidak baik digunakan pada
perempuan dengan IMS/ perempuan yang sering berganti pasangan
e.
Penyakit Radang Panggul terjadi
sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertillitas
f.
Sedikit nye
5.
Waktu pemasangan
a.
Bersamaan dengan menstruasi
b.
Segera setelah bersih
menstruasi
c.
Pada masa akhir puerperium
d.
Tiga bulan pascapersalinan
e.
Bersamaan dengan SC
f.
Hari ke dua – ketiga paska
persalinan
6.
Teknik AKDR
a.
Persiapan pemasangan AKDR
1)
Penderita tidur tidur
terlentang di meja ginekologi
2)
Vulva dibersihkan dengan kapas
lisol, betadin, hibiscrub/ yang lainnya
3)
Dilakukan pemeriksaan dalam
untuk menentukan besar dan bertuk rahim
4)
Duk steril dipasang di bawah
bokong
5)
Spekulum cocor bebek dipasang,
sehingga serviks tampak
6)
Servik – porsio dibersihkan
dengan kapas betadin
7)
Dilakukan sodage untuk
menentukan dalam – panjang rahim dan arah posisi
b.
Pemeriksaan ulang AKDR
1)
Setelah pemasangan kalau perlu
diberikan antibiotikka profilaksi
2)
Jadwal pemeriksaan :
a)
Dua minggu setelah pemasangan
b)
Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
c)
Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
d) Setiap 6 bulan sampai satu tahun
3) Untuk AKDR tanpa bahan aktif Cupper,
pemakaiannya dapat berlangsung sampai menjelang menopause.
c.
AKDR dilepas
AKDR dapat dibuka sebelum waktunya bila
dijumpai:
1)
Ingin hamil kembali
2)
leokorea, sulit diobati dan
peserta menjadi kurus
3)
Terjadi infeksi
4)
Terjadi perdarahan
5)
Terjadi kehamilan mengandang
bahan aktif dengan AKDR
7.
Yang dapat menggunakan AKDR
a.
Usia repruduksi
b.
Keadaan nulipara
c.
Menginginkan menggunakan
kontrasepsi jangka panjang
d.
Setelah melahirkan dan tidak
menyusui
e.
Setelah mengalami abortus dan
tidak terjadi infeksi
f.
Resiko rendah dari IMS
8.
Informasi lain yang perlu
disampaikan
a.
Pemberian kontrasepsi suntik
sering menimbulkan gangguan haid (amenore) gangguan haid ini biasanya bersifat
sementara dan sedikit sekali mengganggu kesehatan
b.
Dapat terjadi efek samping
seperti peningkatan BB, sakit kepala dan nyeri payudara. Tetapi hal ini tidak
berbahaya, dan cepat hilang
c.
Setelah suntik dihentikan, haid
tidak segera dating. Haid baru datang kembali pada umumnya setelah 6 bulan
d.
Bila klien lupa jadwal suntik,
suntikan dapat segera diberikan, asal saja dapat diyakini perempuan tersebut
tidak hamil
9.
Peringatan bagi pemakaian
kontrasepsi suntikan progestin
a.
Setiap terlambat haid harus
dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan
b.
Nyeri abdomen bawah yang berat
kemungkinan gejala KCT
c.
Timbulnya abses / perdarahan
tempat injeksi
d.
Sakit kepala mingrin, sakit
kepala yang berat berulang/kaburnya penglihatan
e.
Perdarahan berat yang 2x lebih
panjang dari masa haid / 2x lebih banyak dalam satu periode masa haid.
BAB 2
TINJAUAN KASUS
Pengkajian Data
Hari/ Tanggal : Selasa, 19 Nopember 2011
Jam Pengkajian :
09.40 WIB
Tempat :
Ruang KB Puskesmas Karangploso
Oleh :
Ernawati
NIM :
0908.15401.281
2.1 Data Subyektif
Biodata
Nama ibu : Ny.”S” Nama
Suami : Tn.”P”
Umur : 20 tahun Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan :
Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Karangploso
Ibu datang ke Puskesmas ingin
pasang KB IUD, sebelumnya tidak pernah menggunakan KB. Sekarang ibu sedang haid
hari ke-3
2.2 Data Obyektif
Keadaan Umum : baik
BB
: 53 kg, TD : 120/70 mmHg, Nadi : 84x/
menit, RR : 20x/ menit
Muka kemerahan,
tidak ada oedema
Konjungtiva
merah muda, sclera putih
Payudara
membesar, terdapat hiperpigmentasi pada areola, terdapat hipervaskularisasi, tidak ada nyeri tekan,
terdapat pengeluaran ASI
Perut tidak
ada luka bekas operasi, terdapat linia nigra, tidak ada nyeri tekan
Genetalia bersih, terdapat darah haid,
tidak terdapat herpes genitalis, tidak terdapat syphilis, tidak terdapat
gonorhoe, tidak ada tanda chadwik, tidak ada servisitis, tidak ada vaginitis.
perdarahan haid (+), flour (-),
Inspekulo : perdarahan haid (+), flour (-), Cu : AF
(cavum uteri ante fleksi), dalam batas normal, AP & CD (adnexa parametrium
dan cavum dauglas) dalam batas normal
Ekstremitas
atas dan bawah tidak ada varises, tidak ada oedema
2.3 Analisa
P1001
Ab000 dengan Akseptor Baru
KB IUD
2.4 Penatalaksanaan
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada
ibu bahwa ibu dalam keadaan baik, ibu memahami
2) Memberikan informed consent kepada ibu,
jika setuju untuk dilakukan pemasangan IUD, ibu memahami
3) Melakukan cuci tangan dengan sabun sampai
siku, membilas dengan air bersih yang mengalir dan mengeringkan dengan handuk
kering
4) Menganjurkan ibu untuk kencing dan mencuci
alat genetalianya dan mengajarkan cara cebok yang benar dari arah depan
(vagina) kebelakang (anus), ibu memahami
5) Menyiapkan alat-alat untuk pemasangan IUD
dan melakukan langkah pemasangan IUD sesuai prosedur
6) Melakukan pencatatan pada rekam medik dan
buku KB ibu tentang jenis KB yang digunakan, tanggal pemasangan, tanggal
pelepasan dan yang melakukan pemasangan
7) Menjelaskan pada ibu tentang efek samping
pemakaian IUD yaitu:
-
Kram/
kejang perut bagian bawah selama 2-3 hari setelah pemasangan
-
Darah
haid menjadi lebih banyak
-
Nyeri
pada saat haid
-
Pada
awalnya suami akan merasa sakit pada saay berhubungan karena adanya benang IUD
yang terlalu panjang
8) Memberikan KIE kepada ibu yaitu:
-
Menjelaskan
pada ibu bahwa boleh melakukan hubungan seksual setelah 1 minggu atau 7 hari
lagi, ibu memahami
-
Memberitahukan
pada ibu kontrol ulang pada tanggal 25 Nopember 2011, ibu memahami
-
Memberitahukan
pada ibu untuk datang lagi jika ada keluhan atau tanda-tanda bahaya seperti:
·
Tidak
dapat meraba benang IUD
·
Merasakan
bagian yang keras dari IUD
·
IUD
terlepas
·
Terjadi
pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
·
Adanya
infeksi
BAB 3
PEMBAHASAN
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.”S” dengan
Akseptor KB IUD di Puskesmas Karangploso maka penulis dapat memprakterkan dan
membandingkan ilmu yang ada.
Dengan demikian penulis memberikan Asuhan Kebidanan dengan
memperhatikan gejala dan keluhan yang terjadi sehingga diharapkan tidak terjadi
masalah yang bisa merugikan pasien dan dapat dimengerti oleh keluarga pasien
dan bisa melaksanakan semua yang telah dianjurkan sehingga masalah dapat
teratasi
No Deposit Bonus Codes 2021 - DrmCDC
BalasHapusFree Casino Bonus Codes 2021 - No Deposit Bonus Codes For All Slots & Video Poker 시흥 출장안마 Games! Casino Sites 청주 출장안마 List · Wild 경기도 출장샵 Casino Casino · Red Tiger Casino 오산 출장샵 · SlotoCash Casino. 목포 출장안마